Mantan Ketua DPR Marzuki Alie Dipanggil KPK, Ada Apa?

- 16 November 2020, 21:47 WIB
Marzuki Alie menjalani pemeriksaan di KPK terkait gratifikasi perkara di Mahkamah Agung. /
Marzuki Alie menjalani pemeriksaan di KPK terkait gratifikasi perkara di Mahkamah Agung. / /Sumber:Instagram @marzukialie/

PORTAL MAJALENGKA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus suap dan gratifikasi terkait dengan perkara di Mahkamah Agung (MA) 2011-2016. Penyidik KPK memanggil mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie.

“Hari ini, dijadwalkan pemeriksaan terhadap mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie sebagai saksi untuk tersangka HS (Hiendra Soenjoto/Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal/MIT),” ucap Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin 16 November 2020.

Sebelumnya terkait perkara tersebut, nama Marzuki sempat muncul dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu 11 November 2020.

Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi Dinas PUPR, KPK Panggil Walikota Banjar

Saat itu, Direktur PT Mitra Abadi Rahardja Hengky Soenjoto menyebut adiknya, Hiendra Soenjoto pernah ingin menggunakan uang pinjaman dari Marzuki untuk mengurus sengketa hukum.

“Saya bacakan BAP nomor 52 saudara menjelaskan 'Awalnya antara Hiendra Soenjoto dan Marzuki Alie sangat dekat, tapi setelah Hiendra Soenjoto melawan Azhar Umar saya pernah dimintai tolong oleh Hiendra agar disampaikan kepada Marzuki Alie agar disampaikan ke Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara saat itu agar penahanan Hiendra ditangguhkan,” kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK Wawan Yunarwanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu 11 November 2020.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Diyakini Jokowi Bisa Mendukung Upaya Pemberantasan Korupsi

Jaksa Wawan membacakan BAP milik abang Hiendra Soenjoto, Direktur Mitra Abadi Rahardja Hengky Soenjoto, yang menjadi saksi untuk mantan Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyanto.

Nurhadi dan menantunya didakwa menerima suap Rp45,726 miliar dari Hiendra terkait pengurusan dua gugatan hukum.

Halaman:

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah