PORTAL MAJALENGKA - Sunda sebagai sebutan etnis maupun wilayah di Jawa Barat yang dikenal saat ini rupanya merupakan sebuah ajaran jauh sebelum Nusantara terbentuk.
Ajaran Sunda tersebut lebih dikenal dengan sebutan Sundayana yang konon tersebar ke seluruh penjuru dunia.
Sundaland sebagai peradaban Sunda tempo dulu pun sempat disinggung oleh peneliti Prof. Arysio Santos mengenai Atlantis yang hilang.
Baca Juga: Tokoh Situmang dalam Cerita Rakyat Sangkuriang Rupanya Sebuah Ungkapan dari Ajaran Sunda
Dilansir dari buku Pakuan Pajajaran di Tengah Pusaran Sejarah Dunia (2010:119-120), Sundayana mengajarkan tentang cara menjadi manusia yang beradab.
Seperti umumnya sebuah ajaran, Sundayana pun memiliki landasan utama dalam menjalankan kaidah-kaidah kehidupan.
Landasan utama dari ajaran Sudayana adalah rasa dan sikap yang sebetulnya sudah ada di dalam diri manusia masing-masing.
Rasa dan sikap tersebut sudah diberikan Sang Pencipta kepada diri manusia yakni rasa dan sikap yang seharusnya diaplikasikan kepada seluruh makhluk hidup.
Rasa dan sikap welas asih menjadi landasan utama dari ajaran sundayana. Landasan utama tersebut memiliki tiga bidang utama yang tak dapat dipisahkan.
1. Tata Salira
Tata salira yakni pembentukan kualitas manusia dengan cara meleburkan diri dalam ketunggalan.
Baca Juga: Mengenal Sholat Utaqo, Amalan Utama Bulan Syawal yang Jarang Diketahui Orang
Maksud dari tata salira adalah mengajarkan diri sendiri menjadi pribadi yang mandiri, beradab, merdeka, dan berdaulat.
2. Tata Nagara
Tata nagara yaitu memanunggalkan masyarakat/ bangsa (negara) dalam berkehidupan di bumi.
Maksud dari uraian tersebut adalah cara memusatkan masyarakat atau bangsa dan negara agar menjadi masyarakat yang beradab, merdeka, berdaulat, serta tidak menjajah atau tidak dijajah.
3. Tata Buana
Tata buana biasa disebut sebagai kemanunggalan bumi atau memberikan rasa welas asih secara keseluruhan atau disebut kesemestaan.
Baca Juga: Doa Sambut Malam Lailatul Qadar, Singkat Miliki Riwayat Kuat dan Mudah Dihafal
Tata buana dimaksudkan agar manusia memiliki welas asih terhadap makhluk selain daripada manusia itu sendiri, seperti alam, hewan, dan sebagainya.
Tiga bidang tersebut apabila diperhatikan masih dipakai oleh orang-orang Baduy. Terutama Baduy Dalam yang masih menjaga alam sebagai penyeimbang.
Itulah sekilas pengetahuan tentang ajaran Sundayana yang telah dianut oleh orang-orang Sunda tempo dulu.***