Network
PORTAL MAJALENGKA - Sunda yang diketahui sekarang adalah sebuah etnis yang terdapat di Jawa Barat. Bahkan orang-orang mengatakan bahwa Jawa Barat adalah tanah Sunda atau biasa disebut dengan istilah tanah Parahyangan.
Sebuah pendapat bahkan mengatakan bahwa Sunda adalah sebuah ajaran yang telah dianut oleh nenek moyang Nusantara. Dilansir dari buku Pakuan Pajajaran di Tengah Pusaran Sejarah Dunia (2010:118), mengatakan bahwa Sunda saat ini hanya merupakan setitik bagian dari Sunda terdahulu.
Tak jarang orang mengatakan Sunda sebagai Sundaland sesuai dengan teori Prof. Arysio Santos dalam bukunya mengenai Atlantis yang hilang.
Baca Juga: Menilik Harimau Prabu Siliwangi, antara Mitos dan Bukti Sejarah di Tatar Sunda
Terlepas dari itu semua, kata sunda sendiri memiliki arti atau makna yang berbeda-beda sesuai dengan teori para penliti. Sebagian pendapat mengatakan bahwa sunda berasal dari bahasa Sansakerta karena berasal dari sebuah wilayah yang terkena abu vulkanik. Abu vulkanik tersebut menyebar karena adanya sebuah gunung yang meletus dan menyebabkan wilayah tersebut berwarna putih.
Awal kata sunda berasal dari kata suddha yang memiliki arti bersinar, terang, putih hingga berubah pengucapan menjadi sunda. Adapula yang mengatakan bahwa sunda berasal dari sebuah wilayah yang menjadi ibukota Kerajaan Tarumanegara yakni Sundapura.
Sebetulnya masih banyak lagi pendapat yang mengartikan kata sunda dengan teori-teori yang dimiliki masing-masing peneliti. Namun ada sebuah teori yang cukup unik yakni sebuah pendapat yang mengatakan bahwa Sunda bukanlah sebuah etnis atau wilayah pada mulanya.
Baca Juga: Apakah Kerajaan Sriwijaya dan Sunda Masih Ada Ikatan Keluarga? Begini Ringkasan Ulasannya!
Pendapat tersebut diutarakan atas dasar sebuah kitab Jawi kuno yakni Sastra Jendra Rahayuningrat yang mengatakan bahwa sunda adalah sebuah ajaran. Sunda berasal dari tiga suku kata yakni Su, Na, Da yang secara keseluruhan mengandung arti matahari dan nantinya menjadi sebuah ajaran yang menjunjung tinggi matahari.
