Network
/photo/2024/03/18/3512200999.jpg)
PORTAL MAJALENGKA - Pulang kampung atau yang lebih dikenal dengan istilah mudik (mulih dilik) merupakan sebuah ritual budaya tahunan yang dilakukan menjelang perayaan hari raya agama, terutama Idul Fitri. Mereka yang hidup dan tinggal jauh dari keluarga di kota berbondong-bondong kembali ke kampung halamannya.
Selain dari aspek budaya dan agama, pulang kampung merupakan sebuah aktivitas traveling. Mudik menjadi traveling massal yang dilakukan oleh mayoritas rakyat Indonesia. Seluruh moda transportasi digunakan, seperti mobil pribadi, pesawat, kereta, kapal laut, motor, dan bus.
Selain di Indonesia, beberapa negara luar juga melakukan tradisi mudik. Salah satu negara tetangga Indonesia yakni Malaysia juga memiliki masyarakat yang mayoritasnya memeluk agama Islam. Masyarakat Malaysia biasa menyebut Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran dengan istilah Hari Raya Puasa.
Baca Juga: 3 Jalur Alternatif Mudik 2024, Hindari Macet Menuju Arah Cirebon dan Jawa Tengah
Masyarakat Malaysia memiliki tradisi mudik yang biasa mereka sebut “balek kampung”. Umumnya, masyarakat Malaysia balik kampung dimulai sejak seminggu sebelum Hari Raya Puasa tiba.
Tradisi mudik juga bisa ditemukan di Turki. Namun, Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran di Turki lebih popular dengan istilah Seker Bayram. Masyarakat Turki memanfaatkan momen ini selain untuk bersilahturahmi juga untuk berziarah yang dilakukan secara besar-besaran. Bahkan, dengan adanya tradisi berziarah saat mudik ini, membuat banyak bermunculan pasar bunga di berbagai daerah di Turki menjelang datangnya arus mudik.
Ada juga nih yang memiliki tradisi mudik, namun bukan hanya saat Hari Raya Idul Fitri, melainkan saat Hari raya Idul Adha, yakni negara Mesir. Hal ini dikarenakan perayaan Hari Raya Idul Adha kerap dirayakan lebih meriah, dan Hari Raya Idul Fitri dianggap hari raya kecil.
Baca Juga: Mudik Gratis via Darat 2024 dari Kemenhub! Berikut Syarat dan Cara Pendaftarannya
Negara lain yang dengan mayoritas umat muslim adalah Arab Saudi. Tradisi mudik juga sangat identik dengan perayaan Lebaran di negara ini. Menjelang Lebaran, banyak perantau yang mulai pulang ke kampung halamannya. Di Arab Saudi, perayaan Lebaran sangat meriah. Rumah-rumah banyak dihiasi dengan dekorasi meriah. Berbagai festival yang meriah kerap diselenggarakan seperti pergelaran teater, pertunjukan musik, dan kesenian lainnya.
Negara berikut ini memiliki perayaan Lebaran yang juga meriah meskipun jumlah umat muslimnya tergolong minoritas, yakni India. Bahkan, tradisi mudik di India lebih heboh dan perayaan hari Lebaran lebih meriah dari Indonesia. Transportasi umum seperti kereta api akan penuh sesak hingga banyak masyarakat yang bergelantungan di jendela, pintu, hingga atap kereta.
Meski begitu, tradisi mudik di India akan mencapai puncaknya ketika hari Festival of Lights atau disebut dengan Diwali. Diwali merupakan hari besar umat Hindu yang memang dirayakan secara besar-besaran di India dimana umat Hindu memang golongan mayoritas.
Baca Juga: Contoh Teks MC Praktis untuk Momen Halal Bihalal Lengkap dengan Susunan Acaranya
Seperti halnya di India, negara yang satu ini merupakan negara dengan mayoritas non muslim, yakni China. Ternyata, di China juga memiliki tradisi mudik meski puncaknya bukan saat momen Lebaran.
Puncak tradisi mudik yang terjadi saat hari raya terbesar di China yaitu tahun baru Imlek. Tak jauh berbeda, momen Imlek juga merupakan momen untuk bersilahturahmi yang identik dengan kebersamaan keluarga.
Selain di negara India dan China, negara Amerika Serikat juga memiliki tradisi mudik pada hari perayaan besar. Hampir semua masyarakat merayakan hari “Thanksgiving” sebagai hari pengucapan syukur di mana masyarakat berkumpul bersama keluarga. Jadi, tidak heran bagi perantau akan melakukan tradisi mudik pada momen ini.
Demikian informasi mengenai tradisi mudik Lebaran yang setiap tahun sangat dinantikan oleh masyarakat di seluruh dunia.***
