WHO Ingatkan Varian Virus Covid-19 Omicron Timbulkan Risiko Gelobal Yang Sangat Tinggi

- 30 November 2021, 06:30 WIB
WHO Ingatkan Varian Virus Covid-19 Omicron Timbulkan Risiko Gelobal Yang Sangat Tinggi
WHO Ingatkan Varian Virus Covid-19 Omicron Timbulkan Risiko Gelobal Yang Sangat Tinggi /Reuters

PORTAL MAJALENGKA – World Health Organization (WHO) telah memperingatkan bahwa varian virus Covid-19 Omicron akan timbul risiko gelobal yang sangat tinggi.

WHO mengatakan Varian Omicron kemungkinan akan menyebar secara internasional yang mendapatkan konsekuensi parah pada setiap daerah.

“Omicron memiliki jumlah mutasi lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, beberapa di antaranya mengkhawatirkan dampak potensialnya pada lintasan pandemi," ungkap WHO menyadur Antara.

Baca Juga: Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon Sabet Medali Emas Kejuaraan Sultan Kacirebonan Cup

Risiko gelobal yang dinilai sangat tinggi yang akan dibawa oleh varian virus Covid-19 Omricron.

PBB telah mendesak kepada 194 negara anggotanya agar vaksinasi dapat diprioritaskan lebih tinggi.

Untuk mengantisipasi kenaikan jumlah kasus. Supaya dapat memastikan rencana migitasi tersedia untuk mempertahankan layanan kesehatan.

Baca Juga: Kondisi Hotman Paris Terkini, Usai Jalani Operasi Mata Langsung Bisa Lihat Wanita dari Jarak 100 Meter

Walaupun hingga saat ini belum ada laporan kematian terhadap varian Covid-19 Omicron.

Penelitian lebih lanjut mengenai Omicron diperlukan agar dapat menilai kemampuan Omicrin bertahan dari bentengan vaksin serta infeksi sebelumnya.

“Munculnya beberapa mutasi lonjakan protein dalam domain pengikatan reseptor menunjukkan bahwa Omicron sepertinya memiliki kemungkinan tinggi untuk lolos dari kekebalan dari perlindungan yang dimediasi antibodi. Namun, potensi untuk menghindar dari kekebalan yang dimediasi sel lebih sulit diprediksi,” menurut panduan WHO.

Baca Juga: Heboh Unggahan Video Seorang Bayi Terjepit Jeruji Roda Motor Berawal dari Selendang

Varian tersebut disampaikan oleh WHO pertama kalinya, dimana infeksi telah naik pada 24 November dari Afrika Selatan.

Dari situ mulai menyebar ke seluruh dunia, yang dimana kasus baru ditemukan di Belanda, Denmark, dan Australia, dan banyak negara yang memberlakukan pembatasan perjalan bahkan berusaha menutup diri.

Pada Negara Jepang sudah berlakukan menutup pembatasan untuk pelaku perjalanan asing, kemudian menyusul oleh Israel.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah