Sistem Penyiaran Analog Diganti Digital, Ini 5 Manfaat bagi Masyarakat

- 6 Juni 2021, 03:00 WIB
Kominfo akan berhentikan siaran analog menjadi digital secara bertahap mulai 17 Agustus 2021/Twitter/@siarandigital/
Kominfo akan berhentikan siaran analog menjadi digital secara bertahap mulai 17 Agustus 2021/Twitter/@siarandigital/ /

Kejernihan gambar diperoleh seluruh pengguna TV digital di mana pun tempatnya di seluruh penjuru nusantara. Padahal biasanya di daerah-daerah yang jauh dari ibu kota negara, mendapatkan visual yang bagus sulit diperoleh selama ini. Apalagi di daerah yang bergunung-gunung.

Dengan begitu terjadi pemerataan siaran televisi yang berkualitas yang dapat diakses oleh seluruh warga negara di seluruh penjuru Indonesia. Masyarakat di pegunungan sekali pun berpotensi mendapatkan informasi yang sama dengan masyarakat di perkotaan.

Baca Juga: Begini Tata Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 17 yang Baru Dibuka

Dengan informasi yang berkualitas, setiap masyarakat memiliki potensi yang sama untuk mengembangkan kemampuan.

Direktur Penyiaran Direktorat PPI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Geryantika Kurnia menambahkan, manfaat kedua siaran digital efisiensi dalam penggunaan pita frekuensi di Indonesia.

"Migrasi ke digital dari kebutuhan frekuensi yang tadinya mencapai 328 Mega hertz hanya dibutuhkan sebanyak 176 Megahertz. Sisanya 112 Megahertz dipergunakan sektor lainnya," kata Geryantika, dikutip dari infopublik.id, sambil mencontohkan sisa frekuensi dapat dipergunakan untuk menggelar layanan akses telekomunikasi berkualitas seluler 5G yang sudah dimulai pada 2021.

Baca Juga: Begini Prosedur Pengambilan Setoran Pelunasan Biaya Haji Reguler, 9 Hari Diproses

Manfaat ketiga, menurut Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Agung Suprio, ASO dapat memperkuat ideologi bangsa. Manfaat itu diperoleh dari diversifikasi program tayangan dari stasiun televisi lokal.

Karena kualitas audio visual bagus, dipastikan televisi daerah pun akan tercambuk untuk ikut berlomba memproduksi konten lokal.

Diperkirakan, jumlah konten produksi lokal bakal membeludak. Padahal banyak konten lokal justru menarik perhatian.

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: infopublik.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah