Tak usah terlalu mengusungkan dada dengan profesi kita sebagai jurnalis. Karena kita hanya hebat di luar, lemah di dalam (perusahaan).
Baca Juga: Mengenal Sosok Momo Antama, Tukang Cukur Langganan Bupati Majalengka
Jika kita telah mati, perusahaan akan mencari pengganti kita. Kesedihaan hanya sementara. Kehidupan akan kembali berjalan seperti biasa. Jadi apa yang kita banggakan.
Mari kita rapatkan barisan. Perkuat persatuan dan kesatuan. Hilangkan segala bentuk prasangka. Buang jauh segala tindak tanduk yang tak berguna.
Baca Juga: Pekerja Palsukan Data Untuk Penuhi Syarat Penerima BLT, Siap-siap Kena Sanksi Pemerintah
Baca Juga: Keputusan Anies Baswedan Kembali Menerapkan PSBB di Jakarta, Ditanggapi Oleh Istana
Saat kita saling intropeksi. Teruatama saya yang banyak keselahan dan kehilapan.
Mohon dimaafkan dan tulisan ini hanya sekadar saling mengingatkan, teruatama kepada saya dan keluarga.***