Bupati yang Memimpin dan Pemilih yang Cerdas

- 9 September 2020, 16:26 WIB
Dr H Masduki Duryat MPdI
Dr H Masduki Duryat MPdI /

 

Oleh: H. Masduki Duryat

Kontestasi pemilihan bupati Indramayu sudah dimulai ‘genderang perangnya’, diawali dengan pendaftaran calon bupati dan wakil bupati pada tanggal 4-6 September 2020.

Empat pasang calon sudah mendaftarkan diri di KPUD Kab. Indramayu, harapannya akan mampu melahirkan pemimpin yang dalam Islam sedapat mungkin mampu memerankan fungsinya sebagai khadim (pelayan)—bukan sebaliknya minta dilayani—dan muwajih (guide), pemberi arah pada kehidupan yang lebih baik dan mencerahkan.

Di tengah euforia demokrasi, kita masih mendapati keprihatinan; sikap pragmatisme masyarakat yang sangat tinggi, dan transaksional.

Baca Juga: Perilaku Pemimpin Islam; Sebuah Cermin

Sehingga menjadikan  pemilihan bupati yang masuk kategori high cost—pada saat yang sama menjadi beban para calon sekaligus menjadikan mereka gharimun kabir (penghutang besar)—padahal kita menghendaki lahirnya pemimpin yang diidealkan bersama untuk bisa mensejahterakan rakyat.

Sisi lain juga masih banyak di antara kita, masyarakat yang tidak dengan cerdas meminta tawaran visi, misi atau program yang menjadi ‘jualan’ para calon. Tetapi justru yang terjadi adalah black campaign, sikap nyinyir, membully, mencari kesalahan dan dosa setiap calon.

Baca Juga: PCNU Majalengka Tetap Gulirkan Beragam Program Keumatan Ditengah Pandemi

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x