Turis Tidak Datang Gratis

- 26 Agustus 2020, 12:49 WIB
PEMANDANGAN terasering Panyaweuyan, Kabupaten Majalengka.*
PEMANDANGAN terasering Panyaweuyan, Kabupaten Majalengka.* /DOK. PIKIRAN RAKYAT/

KOTA angin boleh saja beranjak dari kota pensiunan menuju metropolitan. Jalan tol Cipali menjadi salah satu pembuka gerbang menuju status baru tersebut, menyusul Bandara Internasional Jawa Barat yang semakin membuka pintu Majalengka. Bukan hanya domestik tapi juga mancanegara, khususnya turis yang ingin menikmati keindahan alam Majalengka.

Saat ini media sosial cukup membantu promosi pariwisata Majalengka, lewat postingan-postingan foto selfie maupun wefie netizen. Dengan sedikit polesan photoshop, Majalengka bisa mendunia. Namun itu saja tidak cukup, karena faktanya tidak semua kawasan wisata yang tenar di dunia maya itu sesuai ekspektasi di dunia nyata. Harus ada penanganan serius dan berkelanjutan untuk menjaga ekspektasi wisatawan.

Bukan cuma itu, Majalengka juga harus memiliki event-event rutin yang bisa menarik wisatawan. Seperti Jember yang punya Jember Fashion Carnaval yang menarik ribuan wisatawan. Jember juga menawarkan wisata alam yang sangat beragam, sebagai ciri khas Indonesia.

Majalengka bisa saja membuat event bertajuk “Ulin ka Kota Angin”. Bentuknya bisa event petik buah mangga dan kreasi jajanan buah mangga, dimana mangga gedong gincu bisa menjadi ujung tombak.

Majalengka punya banyak situ dan aliran sungai Cimanuk, dan bisa saja memiliki agenda rutin lomba perahu skala internasional. Festival seni tradisional kolosal juga bisa jadi pilihan. Apalagi Majalengka punya kuda renggong, pencak silat, sampyong dan lainnya. Kontur wilayah selatan majalengka yang berbukit juga bisa dijadikan sebagai destinasi agenda tahunan seperti touring dan kemping bersama menuju Gunung Ciremai.

Kawasan utara Majalengka mungkin tidak memiliki keindahan alam, tapi mereka memiliki kreativitas dengan salah satu sentra budaya yang sudah melegenda, Jatiwangi. Festival budaya tradisional bisa jadi andalan mengundang bule-bule.

Promosi untuk setiap wisata unggulan dengan segmentasi wisatawan dan event tertentu juga harus gencar dilakukan. Bisa lewat pameran yang idealnya digelar di daerah sasaran wisatawan seperti Singapura, Belanda, Jepang, dan Negara lainnya. Promosi juga bisa melalui media cetak, maskapai penerbangan, televisi, dan tentunya memaksimalkan kerelaan netizen posting di dunia maya.

Turis mancanegara dan domestik tidak sedikit yang harus menabung untuk menikmati liburan dan menikmati keindahan alam serta atraksi budaya, yang bisa dikemas satu paket. Bobol tabungan pun pasti rela kalau Majalengka menyediakan “servis” yang memuaskan. Turis datang tidak gratis, dan mereka ingin sesuatu yang fantastis. (*) 

 

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x