Indonesia Centrum; Ijtihad PMII Hadapi Kemajuan Teknologi

- 16 Februari 2021, 05:00 WIB
Ahmad Riyadi S. Leky
Ahmad Riyadi S. Leky /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/

Menurut Gus Dur, Penyatuan ilmu dan pengetahuan akan membentuk watak kehidupan manusia yang memiliki arah yang benar (menuju kesempurnaan diri di sisi Allah SWT), tetapi juga masih diabdikan kepada kepentingan manusia itu sendiri dan teknologi, sebagai buah dari Ilmu Pengetahuan bertugas untuk melestarikan kehidupan,, bukan malah sebaliknya.

Dari landasan itulah, PMII dapat memanfaatkan teknologi sebagai alat campaign gerakan yang bermanfaat baik bagi organisasi maupun manusia lain, sebagaimana yang dilakukan oleh Sahabat Anjas Pramono, seorang kader PMII yang mendunia dengan aplikasi canggihnya Difodeaf.

Baca Juga: Innalilahi, Cendekiawan Muslim Jalaludin Rakhmat Meninggal Dunia Di Usianya yang Ke-71

Kita patut bangga pada sahabat Anjas, disaat kita masih tergagap dengan teknologi, Anjas mampu melompati jurang kegagapan itu dan mengangkat nama baik organisasi. Kreatifitas seperti inilah yang wajib ditumbuh suburkan di PMII.

Kesadaran akan pemanfaatan teknologi yang human oriented ini juga merupakan sebuah iktiyar untuk menghindari kemubadziran teknologi yang sudah ada.

Dalam skala Rayon misalnya, diskusi-diskusi produktif dapat dimasukkan ke dalam media sosial yang dikemas semenarik mungkin sebagai bagian dari proses pengenalan PMII kepada publik.

Baca Juga: Pendaftaran SNMPTN 2021 Mulai 15 Februari, Cek Syarat dan Linknya di Sini

Apalagi saat ini ada flatform media sosial yang memberikan bayaran bagi para konten kreator, yang dapat dimanfaatkan sebagai ikhtiyar membangun kemandirian ekonomi rayon. Dan pada titik ini, PMII mampu memposisikan dirinya sebagai subjek, bukan objek teknologi

Gerakan-gerakan kecil yang kreatif ini dilakukan dengan melandaskan diri pada sebuah kaidah Al-Muhafazhatu ‘ala qadim ash-shaalih wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah, menjaga nilai-nilai lama yang baik dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik.

Artinya, bahwa dalam menghadapi teknologi, PMII tidak meninggalkan tradisi baik yang selama ini telah berjalan (Al-Muhafazhah), dengan tetap melakukan usaha kreatif agar kebaikan yang sudah ada bertambah baik secara quantitas maupun kwalitas (Al-Akhdzu).

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah