Moderasi Beragama dalam Pendidikan Islam (Refleksi Hari Amal Bakti ke-75 Kementerian Agama)

- 3 Januari 2021, 14:24 WIB
Dr H Masduki Duryat MPdI
Dr H Masduki Duryat MPdI /

Baca Juga: Pemkab Garut Bangun Bamboo Creative Centre di Selaawi Senilai Rp8,8 Miliar

Padahal seperti yang diungkapkan oleh Husein Shahab kebenaran itu bisa didapat dengan dua sisi; kebenaran filosofis dan kebenaran sosiologis. Secara filosofis, kebenaran yang sbenarnya adalah satu, tunggal dan tidak majemuk—yakni sesuai dengan realitas—tetapi pencapaian kebenaran pada setiap orang bisa berbeda.

Dalam konteks agama, semua agama—Yahudi, Nasrani, Islam, Budha, Hindu termasuk aliran kepercayaan—ingin mencapai Realitas Tertinggi (The Ultimate Reality).

Kristen dan Islam menerjemahkan Realitas tertinggi sebagai Allah (dengan pelafalan yang sedikit berbeda), Yahudi sebagai Yehova, demikian juga dengan keyakinan yang lain. Ini berarti bahwa yang dikejar sebagai realitas tertinggi itu sebenarnya adalah yang satu.

Baca Juga: Subsidi Listrik Berlanjut, Cek Siapa yang Bakal Menerima dan Sampai Kapan Berlaku

Itulah kenapa menurut Frithjof Schoun semua agama itu sama dalam alam transendental. Pada alam itu, semua agama mengejar Realitas Tertinggi.

Sisi kedua adalah sosiologis. Dalam pencapaian dan penerjemahan Realitas Tertinggi mulai terjadi klaim pembenaran yang berbeda.

Islam mengatakan bahwa agamanyalah yang paling benar; begitu juga Kristen, yahudi, Hindu, Budha dan aliran kepercayaan menyatakan demikian. Padahal, perbedaan yang terjadi secara hakiki bukan terletak pada Realitas tertinggi. Di sini mulai timbul konflik kebenaran, baik ekstra-agama maupun intra-agama.

Baca Juga: Tahun 2021 Pelajar DKI Jakarta Tetap Belajar di Rumah

Dalam al-Quran terdapat tuntunan yang banyak membicarakan Realitas Tertinggi yang menunjukkan bahwa secara filosofis tidak menerima kebenaran selainnya. Namun di sisi lain (sosiologis) dengan sangat toleran menerima kehadiran keyakinan lain (lakum dinukum waly al-din). Di samping memang secara realitas juga para pemikir Islam cenderung bersikap sangat toleran dan moderat.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah