Sedangkan dalam Misykatul Mashabih ma’a Mir’atil Mafatih karya Syekh Waliyuddin Abu Abdillah At-Tibrizi (wafat 741 H), dikatakan bahwa alasan di balik puasa menjadi bagian dari kesabaran adalah karena sabar merupakan upaya untuk mengajak diri sendiri dalam mengerjakan kewajiban dan menahan dari perbuatan yang diharamkan.
Baca Juga: Kampoeng Aer Greenotel, Tempat Bukber Hits yang Instagramable di Cilegon
Sementara puasa merupakan upaya untuk menahan keinginan hawa nafsu yang terus mengajak pada keharaman tersebut. (Syekh Waliyuddin, Misykatul Mashabih ma’a Mir’atil Mafatih, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah], juz II, halaman 35).***