Kisah Enam Pemuda Cirebon Menempuh Jarak Jauh Hanya Dengan Jalan Kaki Demi Nyantri di Mbah Kholil Bangkalan

- 22 Agustus 2022, 11:00 WIB
Kisah Enam Pemuda Cirebon Menempuh Jarak Jauh Hanya Dengan Jalan Kaki Demi Nyantri di Kiai Kholil Bangkalan
Kisah Enam Pemuda Cirebon Menempuh Jarak Jauh Hanya Dengan Jalan Kaki Demi Nyantri di Kiai Kholil Bangkalan /facebook/udin/

PORTAL MAJALENGKA – Kemasyhuran Mbah Kholil Bangkalan tidak bisa diragukan lagi.

Sebagai mahaguru kiai Indonesia, Mbah Kholil Bangkalan dikenal oleh semua masyarakat Indonesia, baik dari kalangan santri atau masyarakat biasa.

Kealiman dan keramat yang dimiliki kiai Kholil Bangkalan mampu membuat semua orang ingin menjadi santri Mbah Kholil Bangkalan meskipun dengan perjuangan yang begitu besar.

Baca Juga: Amalan Pelet Mahabbah Tanpa Puasa, Diijazahkan Oleh Kang Ujang Busthomi

Bahkan banyak yang rela mengorbankan jiwa raga hanya untuk menjadi santri kiai Kholil Bangkalan.

Seperti kisah enam pemuda dari Cirebon yang rela jalan kaki menuju Madura hanya untuk menjadi santri Mbah Kholil Bangkalan.

Konon ada enam orang yang kesemuanya itu berasal dari Cirebon Jawa Barat.

Mereka hendak nyantri di Mbah Kholil, mereka berangkat dengan membawa bekal yang cukup untuk diperjalanan saja serta membawa pakaian.

Baca Juga: Harus ke Kuburan! Inilah Amalan Agar Berhenti Onani dan Zina Menurut Kang Ujang Bustomi

Mereka berangkat dari Jawa Barat ke Jawa Timur dengan berjalan kaki.

Pada masa itu, mesantren sangatlah sulit, bukan karena sedikitnya pesantren,melainkan karena alat transportasi yang begitu jarang dan juga ekonomi yang tidak memadai.

Maka dari itu mereka berenam berangkat kepesantren dengan berjalan kaki.

Banyak rintangan yang harus mereka hadapi, seperti harus melewati sungai yang arusnya sangat tinggi dan banyak buaya ganas yang siap menerkamnya jika menjumpai.

Baca Juga: 10 Kata Mutiara Hikmah Abah Guru Sekumpul

Mereka harus melewati hutan yang angker dan masih banyak binatang buas seperti srigala, macan dan masih banyak lagi hewan buas lainnya.

Hutan yang paling ditakuti itu adalah alas roban di Jawa Tengah, siapa saja yang berhasil melewati hutan itu pasti merasakan lega tidak ada lagi kekhawatiran setelah melewati hutan itu.

Dalam perjalanan, mereka selalu di hantui oleh perasaan takut, lebih-lebih ketika sampai di alas roban mereka sangat ketakutan, yang mereka takuti adalah binatang-binatang buas dan juga perampok yang terkenal sadis.

Baca Juga: Sandiaga Uno Sebut Tak Perlu Takut Embargo Amerika: Paling Kita Tidak Bisa Makan McDonald's

Sebab terkadang perampok tidak hanya merampas barang-barang, bahkan tak segan-segan untuk membunuhnya bila melawan.

Sialnya lagi, ketika sampai ditengah hutan mereka memasuki waktu malam dan merekapun tambah ketakutan, akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat dan tidak meneruskan perjalanan.

Sedang asyik-asyiknya beristirahat, mereka melihat ada sosok laki-laki yang berbadan agak kurus hendak menghampirinya, dengan adanya laki-laki tidak dikenal tersebut mereka tidak merasa takut, sebab dia Cuma satu orang sedangkan mereka berenam, andaikan mau macam-macam kita lawan saja dia kan sendirian, pikirnya dalam hati mereka.

Setelah laki-laki kurus itu sudah dekat dengan mereka, lalu mengambil tembakau dan daun kawung dari sakunya yang digunakan untuk melinting tembakau guna dijadiakn kelintingan.

Baca Juga: Perang Rusia vs Ukraina Bakal Terjadi Lama, Sandiaga Uno Ungkap Ini Penyebabnya

“Mas pinjam thithikannya (semacam rokok pemetik api yang terbuat dari batu), maklum waktu itu belum ada korek api, tapi yang ada hanya thithikan seperti itu".

Salah satu dari ke enam orang itu meminjamkan thithikan pada laki-laki kurus yang tak dikenalnya itu, setelah diterimanya, entah kenapa thithikan yang terbuat dari batu itu denga mudahnya dibelah jadi dua dengan menggunakan mulutnya laksana membelah roti kering.

Mereka terheran-heran melihat yang dilakukan laki-laki kurus itu, sambil berkata “idih.....hebat banget!! Batu yang begitu keras dengan mudahnya dia patahkan, apalagi kepala saya yang tidak keras ini, mungkin lebih mudah lagi dia patahkan”.

Baca Juga: Update Klasemen Sementara MotoGP 2022 Usai MotoGP Austria, Fabio Quartararo Masih Kokoh di Puncak

Mulai dari adanya kejadian itu mereka ketakutan akhirnya laki-laki itu menampakkan tujuannya yaitu merampok “cepat kemarikan semua barang-barangmu” pinta laki-laki itu dengan suara yang keras.

Berhubung tidak diberi-berikan laki-laki itu mengambil barang-barangnya dengan secara paksa “Pak....jangan semuanya, perjalanan yang harus kami tempuh masih jauh, kalau diambil semua bagaimana perjalananku ?” ujar salah satu keenam orang itu.

Dengan suara memalas, aku takpeduli, emangnya kalian mau kemana ? tanya laki-laki kurus itu “kami mau nyantri ke Kyai Kholil Bangkalan” jawab salah satu keenam orang tersebut.

Setelah mendengar jawaban dari salah satu keenam orang itu akhirnya laki-laki kurus itu terdiam sejenak, entah apa yang sedang ia pikirkan, mereka melihat bengongnya laki-laki itu merasa tenang dan tidak jadi dirampok pikirnya.

Baca Juga: Hasil Race MotoGP Austria 2022: Francesco Bagnaia Juara, Fabio Quartararo Tampil Menawan

Setelah terdiam sejenak, laki-laki itu malah meminta semua barang-barang yang dibawanya “kalau begitu, cepat ! bawa kesini semua barang barangmu, jangan sampai ada yang tersisa”,

Akhirnya barang-barang bawaannya mereka berikan semuanya tanpa ada sisa, setelah laki-laki itu menerima semua barang-barang bawaannya, laki laki itu berkata “sekarang kalian tidur !, waktu sudah malam”.

Setelah mereka disuruh tidur, mereka pun membaringkan badannya ditanah tanpa memakai alas dan tidak ada satupun yang berani membuka matanya karena mereka ketakutan.

Laki-laki itu tidak pergi malah menjaga barang-barang mereka disampingnya.

Baca Juga: Kisah Rekannya Mimpi Gus Dur Membuat Pil KB, Ternyata Ini Maksudnya

Setelah datang waktu shubuh, mereka berenam melakukan sholat dan laki-laki tak dikenal itu hanya melihat mereka yang sedang sholat, setelah selesai sholat laki-laki itu mengajak pergi “ayo sekarang kita pergi keluar dari hutan ini dan bawa barang-barangnya semua, sebab kalau masih disini nanti tidak aman, kata laki-laki itu.

Mereka berenam merasa aneh pada laki-laki itu, semalam meminta semua barang-barang, tapi sekarang malah diberikan lagi malah dilindungi sampai keluar dari alas roban.

Salah satu dari keenam orang itu bertanya “Pak sebenarnya bapak siapa ?....perampok bukan ?...... “sebenarnya saya tadi malam benar-benar mau merampok kalian, tapi setelah kalain mengatakan tujuannya, yaitu nyantri ke Kyai Kholil, aku urungkan niat jahat”. Jawab laki laki itu.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING MotoGP Austria 2022 Malam Ini, Seberapa Besar Peluang Fabio Quartararo Juara?

“emang nya kenapa ?” tanyanya lagi “kalau saya merampok kalian, sama saja dengan bunuh diri, ilmuku nanti hilang semua, sebab guruku meninggal sebab dikalahkan oleh Kyai Kholil dengan ilmu putihnya” jawab laki-laki itu kembali.

Mereka akhirnya mengerti penyebab pola laki laki yang aneh itu dan dari cerita laki-laki itu akhirnya keenam orang itu semakin mantap untuk nyantri pada Kyai Kholil, sebab belum jadi muridnya saja sudah dapat karomahnya, apalagi nanti kalau benar-benar jadi muridnya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Kisah-kisah Santri Mengandung Hikmah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah