PORTAL MAJALENGKA - Mbah Kholil Bangkalan oleh para ulama di Jawa, khususnya kiai-kiai Nadhlatul Ulama (NU), disebut Syaichona.
Syaichona sendiri bermakna Mahaguru, orang yang dihormati sebagai gurunya para ulama.
Panggilan ini tidak main-main lantaran sosok bernama lengkap Al-'Aalim Al-'Allaamah Asy-Syekh Al-Hajji Muhammad Kholil bin Abdul Lathif al-Bangkalani al-Maduri al-Jawi asy-Syafi'I atau dengan nama kecil Muhammad Cholil, begitu dihormati.
Baca Juga: KISAH PERJUMPAAN Sunan Gunung Jati dengan Kembang Desa yang Sangat Cantik Jelita
Keluasan ilmu dan pengaruhnya tidak hanya dihormati oleh kalangan Nahdliyin, tapi juga oleh ulama-ulama di seantero Indonesia karena luasnya ilmu yang Mbah Kholil Bangkalan miliki.
Dilansir portal Majalengka dari akun Facebook Cerita Islam, dikisahkan, suatu hari Mbah Kholil Bangkalan sedang menemui tamu tamunya di ruangan depan.
Mbah Kholil Bangkalan duduk dengan salah satu lutut tertekuk di depan perut.
Baca Juga: KH Ahmad Bahauddin Nur Salim Buka Rahasia Cara Mudah untuk Menjadi Wali
Mbah Kholil Bangkalan sambil bercengkerama dengan para tamu tamunya di temani secangkir kopi yang ada di hadapan masing-masing.