Kisah Enam Pemuda Cirebon Menempuh Jarak Jauh Hanya Dengan Jalan Kaki Demi Nyantri di Mbah Kholil Bangkalan

- 22 Agustus 2022, 11:00 WIB
Kisah Enam Pemuda Cirebon Menempuh Jarak Jauh Hanya Dengan Jalan Kaki Demi Nyantri di Kiai Kholil Bangkalan
Kisah Enam Pemuda Cirebon Menempuh Jarak Jauh Hanya Dengan Jalan Kaki Demi Nyantri di Kiai Kholil Bangkalan /facebook/udin/

Sialnya lagi, ketika sampai ditengah hutan mereka memasuki waktu malam dan merekapun tambah ketakutan, akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat dan tidak meneruskan perjalanan.

Sedang asyik-asyiknya beristirahat, mereka melihat ada sosok laki-laki yang berbadan agak kurus hendak menghampirinya, dengan adanya laki-laki tidak dikenal tersebut mereka tidak merasa takut, sebab dia Cuma satu orang sedangkan mereka berenam, andaikan mau macam-macam kita lawan saja dia kan sendirian, pikirnya dalam hati mereka.

Setelah laki-laki kurus itu sudah dekat dengan mereka, lalu mengambil tembakau dan daun kawung dari sakunya yang digunakan untuk melinting tembakau guna dijadiakn kelintingan.

Baca Juga: Perang Rusia vs Ukraina Bakal Terjadi Lama, Sandiaga Uno Ungkap Ini Penyebabnya

“Mas pinjam thithikannya (semacam rokok pemetik api yang terbuat dari batu), maklum waktu itu belum ada korek api, tapi yang ada hanya thithikan seperti itu".

Salah satu dari ke enam orang itu meminjamkan thithikan pada laki-laki kurus yang tak dikenalnya itu, setelah diterimanya, entah kenapa thithikan yang terbuat dari batu itu denga mudahnya dibelah jadi dua dengan menggunakan mulutnya laksana membelah roti kering.

Mereka terheran-heran melihat yang dilakukan laki-laki kurus itu, sambil berkata “idih.....hebat banget!! Batu yang begitu keras dengan mudahnya dia patahkan, apalagi kepala saya yang tidak keras ini, mungkin lebih mudah lagi dia patahkan”.

Baca Juga: Update Klasemen Sementara MotoGP 2022 Usai MotoGP Austria, Fabio Quartararo Masih Kokoh di Puncak

Mulai dari adanya kejadian itu mereka ketakutan akhirnya laki-laki itu menampakkan tujuannya yaitu merampok “cepat kemarikan semua barang-barangmu” pinta laki-laki itu dengan suara yang keras.

Berhubung tidak diberi-berikan laki-laki itu mengambil barang-barangnya dengan secara paksa “Pak....jangan semuanya, perjalanan yang harus kami tempuh masih jauh, kalau diambil semua bagaimana perjalananku ?” ujar salah satu keenam orang itu.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Kisah-kisah Santri Mengandung Hikmah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah