Arti 5 Lakon Tari Topeng Cirebon yang Perlu Diketahui

- 29 Juli 2022, 22:34 WIB
Arti 5 Lakon Tari Topeng Cirebon yang Perlu Diketahui
Arti 5 Lakon Tari Topeng Cirebon yang Perlu Diketahui /Retno Heriyanto/PR/

PORTAL MAJALENGKA - Tari topeng merupakan seni tradisi yang memiliki filosofi tinggi. Cirebon memiliki kesenian tari topeng dengan segala maknanya.

Kesenian Tari Topeng Cirebon memiliki 5 lakon yang berbeda dalam setiap pertunjukan yang dimainkannya.

Kelima lakon kesenian tari topeng Cirebon menggambarkan seorang manusia dari mulai lahir hingga puncak perjalanan hidupnya.

Baca Juga: Upaya Rawat Seni dan Tradisi, Lesbumi Kabupaten Cirebon Ajak Warga Hadiri Pasar Seni Rakyat

Berikut adalah arti dari 5 lakon tari topeng Cirebon yang perlu diketahui:

1. Panji

Lakon Panji ini memiliki arti seperti manusia yang baru dilahirkan. Kekontrasan dan keabstrakan menjadi satu ciri pada saat kesadaran manusia belum muncul.

2. Samba

Lakon Samba memiliki arti anak kecil yang dinamis dan selalu ceria. Lakon ini juga dekat dengan elemen alam seperti api, udara, air dan bumi.

Baca Juga: Buruan Cek Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 38 Telah Diumumkan Hari Ini, Ikuti Langkah Selanjutnya

Lakon Samba menggambarkan seorang anak kecil yang ceria dan baru mengenal alam.

3. Rumyang

Lakon Rumyang memiliki arti seorang anak kecil yang telah tumbuh remaja. Sehingga mulai mempelajari berbagai hal melalui lingkungannya.

Lakon Rumyang menggambarkan kondisi manusia yang dihadapkan oleh berbagai macam pilihan hidup kemudian saling berbenturan dalam dirinya.

Baca Juga: Komitmen Kenalkan ke Mancanegara, Wagub Sumbar Audy Joinaldy Siap Ekspor Rendang ke Luar Negeri

4. Tumenggung

Lakon Tumenggung memiliki arti seorang remaja yang telah beranjak dewasa. Ciri dari lakon ini adalah gerakannya solid dan kaku.

Gerakan yang solid dan kaku artinya dia sudah memiliki tujuan hidup atau pilihan hidup dan fokus pada jalan hidupnya. Sehingga menghiraukan semua yang tidak berkaitan dengan dirinya.

5. Klana

Pada lakon Kelana, memiliki arti manusia yang telah dewasa atau puncak dari perjalanan hidup manusia.

Baca Juga: Begini Cerita Audy Joinaldy Menjadi Wagub Sumbar: Murni Kecelakaan Politik

Fase pada saat manusia memiliki kekuasaan dan kekuatan atas kesadaran dirinya sendiri. Namun manusia belum kuat untuk menopangnya sehingga meledak-ledak.

Itulah kelima lakon yang ada dalam kesenian tari topeng Cirebon. Jika lebih didalami lagi akan muncul makna-makna spiritualitas yang tersirat di dalamnya.

Dalam perkembangannya, tari topeng Cirebon tidak lepas dari sejarah Sunan Gunung Jati menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Baca Juga: Anjuran Minum Susu Putih di Awal Bulan Muharram, Salah Satu Ajaran Wali Allah

Ada berbagai sumber atau cerita rakyat yang menceritakan peran tari topeng sebagai media penyebaran agama Islam.

Salah satunya adalah penggunaan tari topeng oleh Nyi Mas Gandasari atau Nyai Ronggeng dalam mengambil pusaka dari Raja Galuh.

Sehingga kerajaan Raja Galuh dapat ditaklukkan oleh Kesultanan Cirebon pada masa Sunan Gunung Jati.

Baca Juga: 6 Fakta Kopda Muslimin, Jadi Otak Penembakan Istrinya Sendiri hingga Pesan untuk Anaknya sebelum Tewas

Sebagai orang Cirebon, harusnya paham dan mengerti arti dari ke 5 lakon topeng tersebut. Terlebih lagi kesenian tari topeng merupakan warisan budaya yang harus selalu lestari.

Jika bukan generasi muda sebagai penerus yang melestarikannya lalu siapa lagi? Tari topeng harus tetap lestari hingga anak dan cucu seterusnya dapat menikmati salah satu warisan kebudayaan dari Sunan Gunung Jati dalam menyebarkan agama Islam.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Jurnal Seni Tari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x