Keramat Sakti Luar Biasa yang Dimiliki Syekh Datuk Kahfi Guru dari Sunan Gunung Jati

- 4 April 2022, 10:30 WIB
Keramat Sakti Luar Biasa yang Dimiliki Syekh Datuk Kahfi Guru dari Sunan Gunung Jati
Keramat Sakti Luar Biasa yang Dimiliki Syekh Datuk Kahfi Guru dari Sunan Gunung Jati /Youtube

PORTAL MAJALENGKA - Syekh Nurjati atau Syekh Datuk Kahfi adalah salah satu pendahulu Wali Songo di Cirebon Jawa Barat.

Syekh Datuk Kahfi memiliki nama asli yaitu Syekh Idhofi Mahdi yang merupakan keturunan dari Syekh Datuk Ahmad.

Syekh Datuk Kahfi lahir di semenanjung Malaka. Dan setelah beranjak dewasa ia pergi ke Mekkah untuk menuntut ilmu dan berhaji.

Baca Juga: INILAH KISAH PRABU SILIWANGI dan Cucunya Sunan Gunung Jati Membangun Peradaban Cirebon

Syekh Datuk Kahfi kemudian pergi ke Baghdad dan menemukan jodohnya dengan Syarifah Halimah.

Kemudian Syekh Datuk Kahfi diutus oleh seorang raja, dengan misi untuk berdakwah di tanah Jawa.

Syekh Datuk Kahfi berangkat bersama rombongan sebanyak 10 pria dan 2 orang perempuan.

Bersama rombongan Syekh Datuk Kahfi tiba di muara Jati yang diterima penguasa pelabuhan muara Jati yaitu Ki Gedeng Tapa atau Ki Gedeng Mangkubumi.

Baca Juga: Prabu Siliwangi Murka, Kutuk Prajurit Jadi Ikan Dewa, Cerita Rakyat Tentang Kakek Sunan Gunung Jati

Perjalan Syekh Datuk Kahfi tidak lepas dari hal hal mistis dari keramat yang dimiliki Syekh Datuk Kahfi.

Kisah kesaktian keramat Syekh Datuk Kahfi diyakini oleh masyarakat tatar Pasundan walau dalam penuturannya terkadang tidak masuk akal.

Perjalanan Syekh Datuk Kahfi ini menjadi tutur atau legenda yang turun temurun di Tatar Pasundan.

Dikisahkan kedatangan Syekh Datuk Kahfi mendapatkan izin dari Ki Gedeng Tapa untuk bermukim di daerah Pesambangan, di sebuah bukit kecil yang bernama Giri Amparan Jati.

Baca Juga: Dewi Mandapa Menuntut Balas Dengan Cara Aneh Terhadap Sunan Gunung Jati Cucu Prabu Siliwangi Sultan Cirebon

Di tempat baru tersebut Syekh Datuk Kahfi mulai berdakwah, mengajak masyarakat untuk mengenal dan memeluk Islam.

Setelah mendengar tentang agama baru itu orang-orang berdatangan dan menyatakan diri untuk masuk Islam dengan tulus dan ikhlas.

Semakin hari semakin banyak orang yang menjadi pengikut setia Syekh Datuk Kahfi dalam interaksinya dengan masyarakat sekitar akhirnya Syekh Datuk Kahfi menikah dengan Hadijah.

Hadijah adalah cucu haji Purwa Galuh atau Raden Brata Legawa yang merupakan orang pertama yang pergi berhaji dari Tatar Pasundan, yang saat itu masih bernama Kerajaan Galuh.

Baca Juga: DIDUGA KASUS SUBANG AKIBAT Berebut Yayasan dan Uang Ratusan Juta, Begini Tanggapan Para Saksi

Hadijah adalah janda dari seorang saudagar kaya raya, yang berasal dari Hadral Maut.

Dengan pria tersebut Hadijah tidak dikaruniai Putra, namun setelah pria itu meninggal dunia, Hadijah memperoleh seluruh harta warisan dari suaminya.

Setelah suaminya meninggal Hadijah bersama kedua orang tuanya pulang ke kerajaan Galuh dan menetap.

Syekh Datuk Kahfi bersama sang istri Hadijah menggunakan harta warisan dari suami pertamanya untuk berdakwah dan mendirikan sebuah pondok pesantren.

Baca Juga: Air Wudhu Tertelan Bisa Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan Buya Yahya

Syekh Datuk Kahfi akhirnya membangun sebuah pondok pesantren yang bernama Pesambangan Jati.

Selain itu Syekh Datuk Kahfi merupakan keramat yang ada di tanah Tatar Pasundan.

Bagaimana tidak, hampir dari beliaulah terlahir para murid yang sangat luar biasa yang memiliki pengaruh besar, khususnya bagi penyebaran agama Islam.

Adapun para murid Syekh Datuk Kahfi di antaranya yaitu Pangeran Walang Sungsang dan Nyimas Rara Santang putra dan putri dari Sang penguasa Pajajaran Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi.

Baca Juga: TERUNGKAP KASUS SUBANG Ternyata Para Saksi Dibayar, Begini Penjelasan Kades Indra Zaenal

Bahkan Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga, serta Syekh Siti Jenar pun merupakan murid Syekh Datuk Kahfi.

Selain memiliki murid yang sangat luar biasa, Syekh Dzatul Kahfi juga merupakan leluhur dari raja-raja Sumedang Larang.

Syekh Datuk Kahfi merupakan wujud dari pangeran santri atau Ki Gede Sumedang Sang penguasa Kerajaan Sumedang Larang Jawa Barat.

Karena ke-aliman dan keikhlasan beliau dalam menyebarkan agama Islam banyak cerita tentang Karomah atau kelebihan beliau yang diluar nalar.

Baca Juga: Menelan Air Ludah Apakah Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan, Begini Kata Buya Yahya

Salah satunya mitos tentang puser bumi Gunung Jati konon karena Karomah dan kesaktian yang dimiliki Syekh Datuk Kahfi.

Syekh Datuk Kahfi menjadikan puser bumi yang berada di Gunung Jati sebagai tempat duduknya.

Dari tempat duduknya itulah terpancar sinar dari dalam bumi yang menghadap ke permukaan tanah pulau Jawa.

Sinar itu menyoroti dan mengelilingi tempat beliau duduk yang memancar ke seantero jagat.

Baca Juga: Tiga Menu Buka Puasa Ramadhan 1443 H, Ayam Saus Tiram, Bakwan Goreng, dan Kolak

Dari situlah Syekh Datuk Kahfi dikenal dengan sebutan Syekh Nurjati.

Sedangkan tempatnya duduk kemudian dikenal sebagai Puser Bumi Gunung Jati.

Adapun asal-muasal puser bumi konon menurut cerita rakyat dan legenda dari Cirebon.

Pulau Jawa pada zaman sebelum ajaran Islam masuk dan berkembang adalah wilayah yang sangat angker.

Baca Juga: Jangan Lewatkan Sahur, Inilah Beberapa Manfaatnya Buat Kesehatan

Pulau Jawa merupakan hutan rimba yang dipenuhi dengan rawa juga ditumbuhi banyak pepohonan besar dan semak belukar yang lebat.

Pada suatu masa di zaman nabi Isa di salah satu puncak Gunung keramat di Pulau Jawa hiduplah seorang Petapa bernama Resi Bageral Banjir.

Puncak gunung yang menjadi tempat pertapaan itu ialah Gunung Cermai yang terletak di Kuningan Jawa Barat.

Puncak Gunung Ciremai diyakini tempat melakukan tapa sang Resi Bageral Banjir demi meminta kepada Sang hyang maha tunggal atau Tuhan semesta alam.

Baca Juga: Menyantap Sahur Sebaiknya di Akhir Waktu, Berikut Penjelasannya

Pertapaan ini dilakukan supaya diberikan ilmu Wijjn Srandil dan kesempurnaan sejati.

Puncak Gunung Ciremai yang dijadikan tempat pertapaan Resi Bageral Banjir untuk mewujudkan keinginannya.

Tak sia-sia keinginannya dikabulkan oleh Sang hyang maha tunggal bersamaan dengan raga Sukma ilmu wijin Srandil masuk ke tubuh Resi Bageral Banjir.

Sang Resi langsung merasakan tubuhnya menggigil kedinginan dan akhirnya pingsan tak sadarkan diri.

Baca Juga: UPDATE Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa 2 Ramadhan 1443 H, 4 April 2022 Wilayah Bandung Raya

Bersamaan dengan itu tak disadari oleh Resi Bageral Banjir, ternyata puncak Gunung Cermai mendadak meletus Dahsyat.

Puncak Gunung Cermai itu ambrol terlepas dan terpental melesat jauh ke angkasa dan akhirnya jatuh ke tengah lautan.

Puncak Gunung Cermai itu terombang-ambing di perairan laksana perahu dihantam ombak badai.

Sementara itu tubuh Resi Bageral Banjir telah raip hilang tanpa bekas layaknya pindah ke dimensi Lain.

Baca Juga: UPDATE Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa 2 dan 3 Ramadhan 1443 H, 4 dan 5 April 2022 Wilayah Ciayumajakuning

Sekian ratus tahun berlalu, pucuk Gunung Ciremai masih terombang-ambing di tengah laut,

Hingga suatu saat datanglah seorang pengembara yang menghampiri dan menaikinya Ia adalah Syekh Datuk Kahfi

Setelah memperhatikan dengan seksama bentuk dan energi dari pucuk puncak gunung Ciremai tersebut kemudian dia pun meyakini bahwa tempat inilah yang selama ini dia cari.

Itulah petilasan tempat bertapa Resi Bageral Banjir yang merupakan salah satu pusat energi yang ada di pulau Jawa.

Baca Juga: Sepeninggal Sunan Gunung Jati, Banten Menjadi Penyebab Keraton Kerajaan Cirebon Terbagi Menjadi Tiga

Segera Syekh Datuk Kahfi melanjutkan dan menuntaskan apa yang pernah dilakukan Resi Bageral Banjir.

Namun pertapaan yang dilakukan Syekh Datuk Kahfi tentunya dengan ritual yang sesuai dengan ajaran Islam,

Puncak Gunung Ciremai yang semula terombang-ambing di tengah laut mendadak menjadi daratan biasa.

Baca Juga: Ramadhan 2022, Inilah Kesan Clerence Seedorf Menjalani Ibadah Puasa Pertama Kali

Dan konon Puncak Ciremai itulah yang sekarang menjadi puser bumi yang berada di Gunung Jati Cirebon. Wallahu'alam bishowab.***

 

Disclaimer: Kami hanya menuliskan cerita rakyat berdasarkan sumber yang ada, Kami tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan fakta dari cerita rakyat ini.

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube Bujang Gotri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah