Network
PORTAL MAJALENGKA - Wacana pembentukan Provinsi Cirebon sebagai daerah otonomi baru terus bergulir. Terbaru, Presidium Pembentukan Provinsi Cirebon (P3C) akan menggelar saresehan pada Minggu, 28 November 2021.
Menurut Sekjen P3C Wahyudin, wacana pembentukan Provinsi Cirebon sudah ramai dibicarakan setidaknya sejak 2008. Bahkan jauh sebelum 2008.
Selama itu, wacana pembentukan Provinsi Cirebon yang diinisiasi P3C mengalami pasang surut. Namun, pergerakan dari para pegiatnya sampai saat ini masih esksis.
Baca Juga: Setelah Provinsi Sunda dan Provinsi Cirebon, Kini Muncul Isu Majalengka Masuk Provinsi Cindrakusuma
"Banyak di antara para penggiat wacana pembentukan Provinsi Cirebon yang telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa tapi bukan berarti perjuangan ini akan berhenti. Kami berharap bahwa perjuangan mereka tidak sia-sia. Karena yang mereka sudah hasilkan menurut kami sangat luar biasa," kata Wahyudin kepada Portal Majalengka.
Wahyudin menyebutkan, lebih dari 90 persen surat keputusan BPD/LPM sewilayah 3 Cirebon sudah dikantongi P3C. Meskipun menurutnya, UU No. 23 tahun 2014 bukan lagi menjadi persyaratan pembentukan daerah otonomi baru provinsi.
"Tapi paling tidak ini menjadi nilai ukur betapa masyarakat Ciayumajakuning berharap besar terhadap Provinsi Cirebon menjadi daerah otonomi baru," ucapnya.
Baca Juga: Kreativitas dan Inovasi Guru Dorong Pemulihan Sektor Pendidikan Saat Pandemi
Selain itu, kata Wahyudin, P3C juga sudah mengantongi surat keputusan tiga bupati/walikota (Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon) dan 4 DPRD (Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Kuningan).
"Banyak orang yang beranggapan pemekaran Provinsi Cirebon adalah mimpi. Buat kami Provinsi Cirebon menjadi daerah otonomi baru adalah hal yang logis, realistis dan konstitusional," tegasnya.
