Kemenag RI Ajak Pemuda Cirebon untuk Tingkatkan Kerukunan Beragama

- 17 Oktober 2021, 06:00 WIB
Halaqah Nasional dan Deklarasi serta Komitmen Moderasi Beragama bersama Forum Rektor, Akademi dan Pemuda di Cirebon, Sabtu 16 Oktober 2021 di Gedung NU Center Sumber
Halaqah Nasional dan Deklarasi serta Komitmen Moderasi Beragama bersama Forum Rektor, Akademi dan Pemuda di Cirebon, Sabtu 16 Oktober 2021 di Gedung NU Center Sumber /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/Al Fazri

PORTAL MAJALENGKA - Kementerian Keagamaan (Kemenag) RI bekerja sama dengan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Cirebon dan Lentera Muda Indonesia menggelar Halaqah Nasional dan Deklarasi serta Komitmen Moderasi Beragama bersama Forum Rektor, Akademi dan Pemuda di Cirebon, Sabtu 16 Oktober 2021 di Gedung NU Center Sumber.

Kementerian Agama (Kemenag) RI berharap kepada para Pemuda di Cirebon untuk dapat menjalin kerukunan antar umat beragama di Cirebon Jawa Barat ditingkatkan.

Kasubag TU Puslitbang Bimas Islam Kemenag RI, Rizki Riyadu Topeq mengatakan bahwa survei indeks keseharian kerukunan beragama di Jawa Barat masih rendah.

Baca Juga: Indonesia Terapkan Pajak Karbon, Pengendali Perubahan Iklim, Simak Penjelasannya

"Survei indeks keseharian kerukunan beragama rutin setiap tahun dan hasilnya di Jawa Barat masih rendah," Kata Riyadu Topeq kepada para peserta Halaqah Nasional, Deklarasi, dan Komitmen Moderasi Beragama bersama Forum Rektor, Akademisi, serta Pemuda Cirebon di NU Center, Jalan R Dewi Sartika, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Sabtu 16 Oktober 2021.

Dalam lima tahun terakhir hasil survei kerukunan beragama di Jawa Barat selalu berada pada peringkat 10 terendah se-Indonesia.

"Survei ini menjadi bukti perlunya meningkatkan kerukunan antarumat beragama di Jawa Barat," kata Rizki.

Baca Juga: Ternyata Pelaku Pembunuhan di Subang Masih Muda Usia 25 Tahun, Mimpi Kakak Ipar Amelia

Dengan kondisi tersebut, Kemenag RI mengajak seluruh elemen masyarakat Jawa Barat untuk menjunjung tinggi sikap toleransi kepada setiap umat beragama.

Hasil survei menjadi perhatian semua pihak. Sehingga ke depannya Jawa Barat menjadi provinsi yang rukun dan guyub.

Pihaknya mengakui sejumlah provinsi lainnya di Indonesia juga perlu meningkatkan sikap kerukunan beragama. Di antaranya, DKI Jakarta, Banten, DI Aceh, Sumatera Barat, dan lainnya.

Baca Juga: Segini Gaji Baim Wong dari Konten Kemiskinan atau Bantu Orang Kurang Mampu

Namun, dari hasil survei tersebut daerah Indonesia bagian tengah dan timur kerukunan beragamanya tergolong bagus.

"Provinsi yang kerukunan beragamanya sudah bagus misalnya Papua Barat, Papua, NTT, Sulawesi Utara, dan lainnya," kata Rizki Riyadu Topeq.

Topeq mendorong para pemuda yang hadir dalam kegiatan kali ini untuk menebarkan semangat keberagaman di lingkungannya masing-masing.

Baca Juga: Ridwan Kamil Beri Santunan untuk Keluarga Korban Pelajar yang Tenggelam di Sungai Cileueur Ciamis

Ia menilai pentingnya membumikan moderasi beragama di kalangan pemuda yang notabene merupakan generasi penerus bangsa.

"Agar ke depannya masyarakat Indonesia saling menguatkan dalam menjaga keseimbangan yang paripurna," ujar Rizki Riyadu Topeq.

Dalam kegiatan itu, puluhan pemuda yang hadir tampak menerapkan protokol kesehatan ketat. Selain itu, sejumlah peserta mengikuti halaqah secara daring.

Baca Juga: Modus Pinjol Baru: Dapat Transferan Nyasar Rp 910 Ribu, Warga Bandung Dipaksa Cicil Rp 1,4 Juta

Bahkan, beberapa narasumber yang merupakan rektor perguruan tinggi dan kalangan akademisi pun menyampaikan materinya secara daring.

Sementara Ketua Yayasan Lentera Muda Indonesia, Wahyono mengatakan moderasi beragama sangat dibutuhkan dalam kehidupan, terutama di negara dengan kebudayaan dan agama yang heterogen seperti Indonesia.

Pasalnya, sesuai pesan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, di Indonesia beragama pada hakikatnya adalah berindonesia, dan berindonesia itu pada hakikatnya adalah beragama.

Baca Juga: Baim Wong Dapat Uang Rp 240 Juta dari Konten YouTube Video Kakek Suhud

Karenanya melalui halaqah ini, pihaknya mencoba memfasilitasi para pemuda Cirebon memahami pentingnya mewujudkan moderasi beragama yang berwawasan kebangsaan, religius, dan berdaya saing.

"Output dari halaqah ini jangka panjangnya adalah melahirkan para pemimpin muda yang bersikap moderat dalam beragama," kata Wahyono.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah