Contoh Teks Khutbah Idul Adha: Kurban Sebagai Simbol Keimanan dan Spirit Melepas Kecintaan Duniawi

9 Juli 2022, 23:23 WIB
Contoh Khutbah Idul Adha 2022, yang menitikberatkan pada melepaskan kecintaan duniawi /Ahmad Fiqi Purba/jurnalmedan.com

PORTAL MAJALENGKA - Pemerintah memutuskan Idul Adha 2022 jatuh pada hari Minggu, 10 Juli 2022.

Dalam pelaksanaan sholat Idul Adha, terdapat khutbah Idul Adha. Tentu saja khotib akan menyiapkan materi khutbah terbaiknya di hadapan jamaah.

Berikut ini salah satu teks khutbah Idul Adha yang diterima oleh Portal Majalengka. Teks khutbah Idul Adha ini ditulis oleh KH Ahmad Zuhri Adnan yang merupakan ketua LDNU Kabupaten Cirebon.

Teks khutbah Idul Adha ini bertemakan "Kurban sebagai simbol keimanan dan Spirit Melepas Kecintaan Duniawi".

Baca Juga: Teks Khutbah Idul Fitri 2022: Lebaran Tak Perlu Berlebih-lebihan

Tekh Khutbah Idul Adha ini dapat menjadi referensi bagi khotib sholat Idul Adha. Berikut teks lengkapnya:

 أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ.اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ. اَلْحَمْدُ للهِ الًّذِيْ أَمَرَنَا بِالتَّقْوَى وَ نَهَانَا عَنِ اتِّبَاعِ الْهَوَى. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ لَنَا عِيْدَ الْفِطْرِ وَ اْلأَضْحَى. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ نِعْمَ الْوَكِيل وَنِعْمَ الْمَوْلَى، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَ مَنْ يُنْكِرْهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًا. وَ صَلَّ اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَ حَبِيْبِنَا الْمُصْطَفَى، مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الْهُدَى، الَّذِيْ لاَ يَنْطِقُ عَنْ الْهَوَى، إِنْ هُوَ إِلاَّ وَحْيٌ يُوْحَى، وَ عَلَى اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدقِ وَ الْوَفَا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَنْ اِتَّبَعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْجَزَا. أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ. وقَالَ أَيْضاً إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Jamaah shalat Idul Adha rohimakumullah.
Dalam kesempatan yang mulia ini, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT. Berkat rahmat serta hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tempat yang mulia tentu, saja dalam kaadaan sehat walafiat serta dalam kemantapan iman dan Islam.

Baca Juga: Profesor Alumni SMAN 2 Cirebon Pernah Memprediksi Perbedaan Idul Adha 2022,  Ini Penjelasan Ilmiahnya

Tidak lupa pula, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-perintahnya dan menjauhi segala larangan-laranganNya.

Hadirin jamaah shalat Idul Adha rohimakumullah. Selain ibadah haji, hal penting yang tidak bisa lepas dari Hari Raya Idul Adha adalah ibadah Kurban.

Kendatipun sejarah kurban sudah berlangsung sejak generasi pertama umat manusia, namun syariat ibadah kurban dimulai dari kisah perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anak kesayangannya, Ismail AS.

Berkat ketaatan dan ketabahan Nabi Ibrahim akhirnya lulus dari ujian Allah SWT dengan diselamatkannya adegan penyembelihannya. Sebagimana termaktub dalam surat Ashaffat 106-111:

Baca Juga: Idul Adha Arab Saudi dan Indonesia Berbeda, Profesor Alumni SMAN 2 Cirebon Bicara Soal Kerancuan Garis Tanggal

إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ. وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ. وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآَخِرِينَ. سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ. كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ. إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ

“Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu) ‘Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim’. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.”

Dari kisah Nabi Ibrahim juga Allah mensyariatkan perintah berkurban yaitu pada surat QS. Al-Hajj ayat 34:

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ

Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya, dan berilah kabar gembira pada orang-orang yang tunduk (patuh) pada Allah.”

Baca Juga: 25 Ucapan Selamat Idul Adha 2022, Menyentuh Hati dan Penuh Makna untuk Dibagikan ke Medsos

Esensi berkurban bukanlah sebatas menyembelih hewan kurban tetapi refleksi dan nilai kedermwanan dan empati terhadap sesama.

Jika pada Idul Fitri ada instrument berbagi berupa zakat fitrah maka pada Idul Adha ada perintah bekurban dengan harapan dapat melatih kepekaan dan berbagi kebahagiaan terhadap sesama. Bahkan Rasulullah mengancam kepada orang yang mampu tapi tidak berkurban.

مَنْ وَجَدَ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ فَلا يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا

“Barang siapa mendapatkan kelapangan tetapi tidak berqurban, maka janganlah dia mendekati tempat shalat kami.” (HR Ahmad dan Ibn Majah).

Allahu Akbar 3x Walillahilhamd
Hadirin jamaah shalat Idul Adha rohimakumullah.

Baca Juga: Rapat dengan Perdana Menteri India Gus Dur Tertidur, Begitu Bangun Semua Orang Terpukau

Dalam konteks sosial kurban merupakan manivestasi nilai kemanusiaan dan rela berkorban. Sementara dalam konteks syariah, kurban bukan sekadar ritual keagamaan melainkan manifestasi keimanan seorang hamba yaitu melepaskan kecintaan duniawi demi meraih takwa.

Bahkan lebih dari itu, Ibadah kurban merupakan wujud kesempurnaan iman terhadap Allah SWT. Maka terkait kapasitas iman ini, tidak semua orang yang lapang kemudian dapat dengan ikhlas berkurban akan tetapi terkadang seorang muslim yang tidak memiliki apa-apa namun melakukan semangat ingin dan melakukan ibadah kurban, maka Allah akan membalasnya dengan karunia yang lebih besar.

Hal inilah yang menjadi esensi berkurban, yakni sebagai simbol keimanan dan spirit persiapan bekal untuk menghadap Allah SWT berupa melepaskan kecintaan duniawi demi meraih takwa.

Baca Juga: Syekh Nawawi Al-Bantani Suguhkan Rambutan Segar Secara Tiba-Tiba Tanpa Memanjat Pohon, Keramat Para Wali

Hadirin jamaah shalat Idul Adha rohimakumullah:

1) Dalam hal keimanan, Nabi Ibrahim AS adalah sosok yang sangat patut dijadikan teladan. Kecintaan Nabi Ibrahim kepada Allah tidak berkurang walaupun harus dibuktikan dengan mengorbankan anak yang dicintainya.

Secara logika siapa pun akan menolak realitas yang sungguh bertentangan dengan kemanusiaan. Secara naluri Nabi Ibrahim tak sanggup untuk menyembelih putra kesayanganyya, namun karena persoalan iman nabi Ibrahim menjalankan perintah Allah dengan ketaatan yang sempurna.

2) Contoh kedua adalah keteguhan iman Abu Bakar Ashidiq ketika menerima dan mempercayai isra Mi'raj Rasulullah SAW. Betapa tidak Isra Mi'raj adalah peristiwa di luar nalar.

Perjalanan dari mekkah menuju Masjidil Aqsha Palestina yang secara normal memerlukan waktu 3 bulan menunggang unta tapi dilakukan oleh Rasulullah hanya sekejap saja. Perjalanan ke Sidiratul Muntaha menempuh tata cosmos yang maha luas.

Baca Juga: GUS BAHA: Kisah Penyembelihan Kurban Nabi Ibrahim Selama ini Salah Kaprah, Ismail atau Ishaq yang Dikurbankan?

Bahkan malaikat Jibril hanya dapat mengantar Rasulullah sampai Mustawa, sebab kata jibril untuk menuju hadirat Allah butuh waktu 60.000 tahun. Sebegitu jauhnya jarak tapi hanya ditempuh satu malam saja.

Logika Abu Bakar menolak Isra Mikraj tapi Abu Bakar menerima karena persoalan iman. Kata Abu Bakar مادامَ قالَ رسولُ اللهِ قَد صَدَقَ

3) Umar bin Khattab thowaf bersama Rasulullah. Ketika Rasulullah mencium hajar aswad, Umar berkomentar “Kenapa batu dicium, bukannya batu itu tidak ada manfaat dan juga tidak mendatangkan bahaya?”. Kata Rasulullah hai umar اَتُؤِْمنُ باالله

Ya saya iman, kata umar. (jika kamu cinta dan iman kepada Allah maka ikutilah aku. Lalu Umar mencium hajar aswad sambil berkomentar “ (seandainya aku tidak melihat dengan mata kepala sendiri bahwa Rasulullah mencium hajar aswad maka aku tidak akan menciumnya). Logika dan nalar Umar bin Khatab tidak menerima, tapi Umar mencium hajar aswad karena persoalan iman.

Baca Juga: Kisah Keramat Wali, Santri Ini Heran dengan Sarung Sakti Mbah Hamid Pasuruan yang Mampu Sembuhkan Penyakitnya

4) Contoh keimanan ke empat sahabat Rasulullah adalah Usman bin Affan. Suatu hari kapal induk Usman bin Affan merapat di dermaga. Kapal memuat harta niaga komoditas pangan. Dagangan Usman yang dikeluarkan dari kapal diangkut oleh 1000 unta.

Jika dikonversi, satu isi kontener diangkut oleh 25 unta maka harta kekayaan Utsman saat itu adalah 25 kontener. Namun kemudian Utsman menginfakkan semuanya untuk kepentingan Islam dan kemaslahatan orang banyak. Pekerti Utsman seperti ini adalah persoalan iman bukan logika ataupun nalar.

5) Yang terakhir Ali bin Abi Thalib siap menggantikan Rasulullah tidur di ranjang beliau ketika hendak hijrah padahal resikonya adalah ancaman nyawa bagi Ali. Tapi Ali siap dan menerima karena persoalan iman.

Dalam hadis Rasulullah bersabda

مَالِيْ وَلِلدُّنْيَا ؟ مَا أَنَا وَالدُّنْيَا؟ إِنَّمَا مَثَلِيْ وَمَثَلُ الدُّنْيَا كَمَثَلِ رَاكِبٍ ظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا

“Apalah artinya dunia ini bagiku?! Apa urusanku dengan dunia?! Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan dunia ini ialah seperti pengendara yang berteduh di bawah pohon, ia istirahat (sesaat) kemudian meninggalkannya”

Baca Juga: Gempa Terkini di Jawa Timur setelah Diguncang 5,2 Magnitudo, Terjadi Susulan 49 Kali

Dan dalam QsS. At–Tholaq: 2-3 Allah menjanjikan kemudahan atas orang yang bertaqwa

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا – وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

“…dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah (dengan mengerjakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya), niscaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar (dari segala perkara yang menyusahkannya) (2) Serta memberinya rezeki dari jalan yang tidak diduga-duga (terlintas di hatinya).

Hadirin jamaah shalat Idul Adha rohimakumullah.

Demikianlah kita pun harus meneladani keimanan Nabiullah Ibrahim dan para sahabat Rasulullah dalam mengedepankan spirit iman dalam beribadah. Pun demikian kita harus memahami dan menghayati bahwa esensi berqurban adalah mendekatkan diri kepada Allah. Hewan ang kita kurbankan sebagai spirit melepaskan kecitaan duniawi demi meraih nilai taqwa yang paripurna.

Baca Juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban serta Sunnah yang Dianjurkan

Allahu Akbar 3x Walillahilhamd
Hadirin jamaah shalat Idul Adha rohimakumulluh

Demikianlah khutbah ini. Semoga kita semua senantiasa menjadi orang yang mampu meningkatkan keimanan kita demi meraih takwa kepada Allah dan senantiasa dianugerahi hati yang tulus ikhlas dalam memberi dan rela berkorban. Amin ya rabbal alamin.

بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َاِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ , وَأَقُوْلُ قَوْلى هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ *

Editor: Ayi Abdullah

Tags

Terkini

Terpopuler