Kisah Abu Nawas Berpura-pura Buta demi Sadarkan si Buta yang Mengambil Hak Orang Lain

- 25 Agustus 2022, 22:38 WIB
Kisah Abu Nawas Berpura-pura Buta demi Sadarkan si Buta yang Mengambil Hak Orang Lain
Kisah Abu Nawas Berpura-pura Buta demi Sadarkan si Buta yang Mengambil Hak Orang Lain /Humor Sufi Official

PORTAL MAJALENGKA - Abu Nawas masyhur sebagai tokoh sufi yang cerdik dan jenaka. Ia bernama lengkap Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami.

Meski seorang sufi, Abu Nawas yang hidup di zaman Raja Harun Al Rasyid dari Dinasti Abbasiyah itu lebih menampakkan diri sebagai seorang yang kontroversial.

Sikapnya yang tampak kontroversi tidak lain sebagai bentuk kritik terhadap kondisi maupun situasi sosial yang dinilai timpang.

Baca Juga: Abu Nawas dan Istrinya Tak Biasa Bergantian Menangis Sejadi-jadinya, Ini Sebabnya

Sikap kontroverisnya ditampakkan dengan jenaka. Karenanya, kisah kecerdikan dan kelucuan Abu Nawas seakan tidak pernah habis untuk diceritakan.

Pada suatu ketika Abu Nawas bersama dengan beberapa orang lainnya sedang duduk bercerita setelah mengikuti sholat Magrib berjamaah. Mereka bercerita tentang masalah keagamaan.

Kebetulan mereka mebicarakan masalah bahwa orang buta tidak bersalah. Berdasarkan alasan inilah orang yang selalu melihat ke sana ke mari dapat melakukan dosa.

Baca Juga: Orang Tua Harus Tahu, Kenali Bahanyanya ketika Bayi Tidak Pernah Meniru

Tetapi Abu Nawas tidak menyetujui pendapat tersebut.

Keesokan harinya Abu Nawas berjalan-jalan dengan tujuan untuk bertemu dengan orang buta. Dia ingin membuktikan pendapatnya bahwa orang buta bisa juga melakukan dosa.

Abu Nawas pun menyediakan kantong dan mengisinya dengan uang.

Baca Juga: 4 Tahap Sosialisasi yang Dialami oleh Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Tidak beberapa lama Abu Nawas berjalan, ia benar-benar menemukan orang buta. Abu Nawas memerhatikan gerak-gerik orang buta yang sedang berjalan dengan tongkatnya.

Kemudian Abu Nawas berpura-pura menjadi orang buta. Ia berjalan sambil membawa tongkat.

Lalu Abu Nawas sengaja menabrakkan dirinya kepada orang buta tersebut. Abu Nawas pun pura-pura mengeluh kesakitan.

Baca Juga: Orang Tua Harus Tahu! Anak Adalah Peniru Ulung, Jadi Berhati-hatilah Berperilaku di Depan Anak

"Aduh sungguh malang nasibku sebagai orang buta, takut ditabrak oleh orang yang tidak memiliki rasa belas kasih," kata Abu Nawas mengeluh pura-pura.

Orang buta itu pun heran mendengar keluhan orang yang ditabraknya.

"Maaf saya juga orang buta. Saya tidak dapat melihat dan hanya dapat berjalan dengan bantuan tongkat ini. Sekali lagi saya mohon maaf karena saya sungguh-sungguh tak sengaja," tutur orang buta tersebut.

Baca Juga: Cucu Kelima Presiden Jokowi Lahir, Ini Harapan dan Doanya

"Apakah kamu juga buta?," tanya Abu Nawas pura-pura tidak tahu.

"Ia saya buta. Peganglah tongkatku ini. Kita harus memakai tongkat untuk berjalan," jawab orang buta itu.

Maka disuruhlah Abu Nawas memegang tongkatnya. Begitu pula sebaliknya si buta juga meraba tongkat Abu Nawas.

Baca Juga: Berikut Rencana Luis Milla Ketika Memimpin Pertandingan Bersama Persib Bandung di Liga 1

Demi membuktikan bahwa orang yang ditabraknya adalah benar-benar orang yang buta, Abu Nawas kemudian berkata, "kalau begitu kita senasib wahai saudaraku. Bagaimana kalau kita mencari rezeki bersama-sama."

Orang buta itu pun menyetujui ajakan Abu Nawas. Lalu mereka berjalan beriringan.

Orang buta itu yakin bahwa orang yang ditabraknya yang tak lain Abu Nawas juga orang buta yang senasib dengan dirinya.

Baca Juga: Mengusung Tema Perampokan Terbesar Abad Ini, Film Mencuri Raden Saleh Menjadi Film Aksi Terbaik Tahun 2022

Keduanya pun saling memaafkan dan terus berjalan bersama mencari rezeki.

Di tengah perjalanan Abu Nawas berpura-pura ingin buang air kecil dan meminta tolong kepada si buta agar kantongnya yang penuh berisi uang dipegangkan dulu baik-baik. Sementara Abu Nawas berpura-pura buang air kecil.

Di sisi lain, Abu Nawas terus memerhatikan tingkah laku si buta. Tampaklah si buta sedang meraba-raba kantong Abu Nawas hingga terbesit niat jahat di hatinya.

Baca Juga: Kisah Habib Luthfi bin Yahya dan Seekor Kambing yang Tidak Mau Disembelih di Hari Raya Idul Adha

"Wah kantong ini banyak sekali uangnya, lebih baik aku mengambilnya lalu pergi. Pasti ia tak dapat mencariku. Karena ia juga orang buta," pikir si buta tersenyum.

Si buta itu lalu meninggalkan Abu Nawas dan mencari tempat persembunyian. Agar Abu Nawas tidak dapat menemukannya.

Dalam situasi tersebut Abu Nawas berpura-pura mencari si buta dan meminta pertolongan kepada Tuhan.

Baca Juga: Seniman Tradisi Kecamatan Jamblang Siapkan Penampilan Terbaik di PSR Lesbumi Kabupaten Cirebon

"Ya Allah malang benar nasibku tadi. Saya ditabrak orang, sekarang uang saya dicuri oleh orang. Sial benar nasibku ini Ya Allah. Semoga orang yang mengambil uang saya terkena lemparan batu ini biar dia tahu rasa," kata Abu Nawas.

Setelah itu dengan jitu Abu Nawas melempar batu ke arah si buta dan persis kena di kepalanya.

"Aduh aku kena," rintih si buta kesakitan.

Hal ini membuat si buta kelabakan. Ia pun segera beranjak pergi mencari tempat lain untuk bersembunyi.

Baca Juga: Keramat Mama Falak Banten, Mampu Menghitung Buah Kelapa Jatuh dan Menggeser Masjid

Akan tetapi Abu Nawas yang berpura-pura buta itu mengikuti si buta ke mana pun pergi. Setelah dekat, Abu Nawas kembali memohon kepada Tuhan.

"Ya Allah semoga orang yang mengambil uangku terkena lagi lemparan batu pada kepalanya," kata Abu Nawas.

Tak lama kemudian terdengar lagi suara kesakitan dari si buta.

"Aduhh aku kena lagi," rintih si buta sambil memegangi kepalanya yang benjol.

Baca Juga: Jawaban Nyleneh Abu Nawas Ketika Mendapat Tantangan Sulit dari Raja: Bila Kalah Pulang Merangkak

Si buta pun menjadi panik dan heran kenapa doa temannya itu yang selalu terkabul.

"Ah mungkin itu hanya kebetulan saja," ujar si buta menenangkan diri.

Si buta itu menghindar lagi dan terus menghindar. Tetapi Abu Nawas tetap mengikutinya secara berturut-turut.

Abu Nawas berdoa lagi sambil melakukan lemparan beruntun kepada si buta dan selalu tepat mengenai kepalanya.

Baca Juga: Suara dari Kuburan Setono Gedong, Ternyata Mbah Maimoen Zubair Dipanggil Nabi Khidir AS

Setelah terkena lemparan batu beruntun, si buta berpikir mengapa semua sasaran yang dilemparnya selalu tepat mengenainya. Ia pun mulai curiga dan berpikir.

Tak lama berpikir akhirnya ia mencoba untuk mengenali suara orang yang bersamanya. Barulah ia tersadar bahwa orang yang bersamanya adalah Abu Nawas yang mencoba mempermainkannya.

Antara marah dan waswas si buta bertanya, "kamu Abu Nawas kan? Kamu hanya pura-pura buta untuk mempermainkan aku. Ambillah kantong uangmu ini."

Baca Juga: Mengenal Imam Hanafi, Sosok Pendiri Madzhab Hanafi

Demikian kisah Abu Nawas menyadarkan kejujuran orang buta. Semoga bermanfaat. Waallahua'lam bisshawab.***

Editor: Husain Ali

Sumber: YouTube Al Fathan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah