PORTAL MAJALENGKA -- Ungkapan 'Ada udang di balik batu' mungkin sudah sering kita dengar. Peribahasa itu menggambarkan adanya maksud tertentu di balik perbuatan orang.
Sama populernya ungkapan 'Bak kacang lupa kulitnya'. Peribahasa tersebut menggambarkan keadaan seseorang yang sombong hingga tega melupakan asal-usulnya, kampung halamannya, bahkan keluarganya.
Itulah dua contoh peribahasa yang dipelajari dari masa ke masa dan tetap aktual di masa kini. Orang yang mampu mengucapkan peribahasa yang sesuai dengan keadaan yang hendak digambarkan, dianggap memiliki kecakapan berbahasa.
Baca Juga: Gol Super Cantik Febri Hariyadi Jadi Penentu Kemenangan Persib Bandung, Tumbangkan PSIS Semarang
Bahkan di masa lalu kecakapan menuturkan peribahasa merupakan salah satu tolok ukur seseorang dapat disebut berkebudayaan luhur, bahkan terpelajar.
Portal kbbi.kemdikbud.go.id menuliskan, bahwa peribahasa merupakan kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu (dalam peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan, perumpamaan).
Peribahasa juga diartikan sebagai ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Di zaman perpesanan instan dimiliki setiap pengguna handphone Android seperti sekarang ini, sayangnya kekayaan bahasa Indonesia itu jarang digunakan.