Sekolah Tatap Muka Maksimal 25 Persen, Seminggu Dua Hari, Sehari Hanya Dua Jam

- 7 Juni 2021, 17:19 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam agenda konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual oleh Sekretariat Presiden, Senin 7 Juni 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam agenda konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual oleh Sekretariat Presiden, Senin 7 Juni 2021. /ANTARA/Andi Firdaus

PORTAL MAJALENGKA - Presiden Joko Widodo meminta agar sekolah tatap muka dilakukan secara hati-hati dengan jumlah maksimal kehadiran adalah 25 persen dari total murid.

Menkes Budi Gunadi pererapan sekolah tatak muka harus dijalankan dengan ekstra hati-hati. Tatap muka dilajukan secara terbatas.

"Pertama hanya boleh maksimal 25 persen dari total murid," kata Budi di Kantor Presiden Jakarta, Senin.

Baca Juga: Langit Indonesia Tengah Dihujani Meteor Arietid, LAPAN: Dapat Dilihat Tanpa Alat Bantu

"Tidak boleh lebih dari dua hari seminggu, setiap hari maksimal hanya dua jam," tambah Budi.

Selanjutnya porsi menghadirkan anak didik ke sekolah tetap ditentukan oleh orang tua dan semua guru sudah harus selesai divaksinasi sebelum dimulai.

"Jadi mohon kepada kepala daerah karena vaksin kita kirim ke daerah, prioritaskan guru dan lansia, guru harus sudah divaksinasi sebelum tatap muka terbatas dilaksanakan," tambah Budi.

Baca Juga: Lea Ciarachel Si Pemeran Zahra Nangis 2 Hari karena Sinetron Suara Hati Istri Diprotes, Sempat Kabur Juga

Pemerintah pusat menargetkan pembelajaran tatap muka secara terbatas bisa dimulai pada Juli 2021.

Budi juga mengimbau bagi seluruh kepala daerah untuk memastikan penerapan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan harus diperketat dan dijelaskan dengan baik.

"Kedua juga, kepastian testingnya, lakukan testing dengan disiplin dan saya minta dilaporkan secara lengkap dengan demikian kita bisa lakukan Langkah antisisi kalau ada yang terkena," kata Budi.

Baca Juga: Pemerintah Klaim Kasus Aktif COVID-19 Harian Masih Terkendali, Jabar-DKI Masih Tertinggi

Ia juga berharap agar "tracing" tidak ditolak serta menerapkan isolasi mandiri. "Jadi tolong secara swadaya sudah banyak daerah yang punya tempat isolasi mandiri," ungkap Budi.

Sebelumnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan pembelajaran tatap muka akan dilakukan setelah vaksinasi terhadap guru dan tenaga kependidikan tuntas.

Pembelajaran tatap muka bakal dimulai dari PAUD dan SD lalu bertahap hingga pendidikan tinggi.

Budi Gunadi menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers yang juga dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah