Network
PORTAL MAJALENGKA - Fenomena hujan meteor Arietid kini tengah menghiasi langit Indonesia. Fenomena langka ini dapat disaksikan di berbagai tempat di Tanah Air pada siang hari.
Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Emanuel Sungging mengatakan bahwa hujan meteor Arietid akan turun di siang hari dan dapat disaksikan langsung tanpa alat bantu.
Adapun waktu hujan meteor Arietid itu, menurutnya, bisa disaksikan dengan tiga waktu yang berbeda.
Baca Juga: Lea Ciarachel Si Pemeran Zahra Nangis 2 Hari karena Sinetron Suara Hari Istri Diprotes, Sempat Kabur Juga
Pertama, hujan meteor dapat dilihat dari arah Timur-Timur laut sebelum fajar astronomis.
Kedua, berkulminasi di arah utara pada pukul 10.00 waktu setempat dan ketiga, pada saat terbenam di arah barat-barat laut pukul 16.00 waktu setempat.
"Hujan meteor ini dapat disaksikan saat menjelang fajar dari berbagai tempat di Indonesia," kata Emanuel, seperti dikutip Portal Majalengka dari PMJ News, pada Senin 7 Juni 2021.
Baca Juga: Pemerintah Klaim Kasus Aktif COVID-19 Harian Masih Terkendali, Jabar-DKI Masih Tertinggi
Lebih lanjut, kata Emanuel, pada saat puncaknya nanti akan ada 50 meteor per jam saat di zenit.
Namun sayangnya, puluhan meteor itu sebagian besar akan turun di siang hari. Sehingga akan mempersulit bagi yang ingin menyaksikannya.
Emanuel juga menyampaikan, ada waktu yang terbaik untuk melihat hujan meteor yaitu sesaat sebelum matahari terbenam.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin 7 Juni 2021 untuk Taurus: Bertemu Orang Ramah, Aries dan Gemini: Jangan Putus Asa
"Kamu dapat melihat ke timur, tepat di atas tempat Matahari terbit," tuturnya.
Sementara itu, Lapan juga menyebutkan bahwa hujan meteor Arietid itu telah aktif selama periode 14 Mei - 24 Juni 2021. *
