Rasio Kesembuhan Kasus Covid-19 di Indonesia Mencapai 82,84 Persen

- 3 November 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19: Tiongkok klaim vaksin Covid-19 produksi negaranya aman bagi manusia dan telah ditawarkan secara daring.
Ilustrasi vaksin Covid-19: Tiongkok klaim vaksin Covid-19 produksi negaranya aman bagi manusia dan telah ditawarkan secara daring. /PIXABAY/ckstockphoto

PORTAL MAJALENGKA - Pengetahuan tentang seluk beluk vaksin memang bukan konsumsi orang awam selama ini.

Teknologi, sumber daya, dan infrastrukturnya hanya diketahui segelintir orang yakni peneliti dan produsen vaksin itu sendiri, serta komunitas ilmuan.

Tidak pelak hal ini menimbulkan keraguan di benak masyarakat, apakah mungkin dalam waktu singkat sebuah vaksin bisa diciptakan.

Baca Juga: Arus Mudik-Balik Libur Panjang Maulid Nabi Muhammad SAW Lancar

Demi menjawab keraguan tersebut, dalam acara Dialog Inspirasi bertajuk Tata Cara Penemuan Vaksin yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (2/10), telah menghadirkan Prof. Ngurah Mahardika, Ahli Virologi Universitas Udayana yang mengetahui betul seluk beluk pembuatan vaksin dari awal.

Baca Juga: Bandara Kertajati yang Telan Biaya Pembangunan Hampir Rp 3 Triliun, Kini Cuma Jadi tempat Prewedding

“Zaman dahulu tentu harus dapat agennya dulu yang murni. Setelah itu diperbanyak, dan kemudian baru disiapkan sebagai vaksin. Itu yang menempuh waktu yang lama. Zaman sekarang, teknologi telah  memungkinkan kita melakukannya dengan cepat. Tidak perlu lagi agen penyakit dan bisa dibuat sintetis, jadi bisa sangat cepat. Zaman dahulu perlu waktu lama untuk menemukan bibitnya saja. Zaman sekarang hanya perlu waktu satu dua bulan saja untuk menemukan bibitnya,” jelas Prof. Ngurah Mahardika.

Dalam pemaparannya, Prof. Ngurah Mahardika menyebutkan ada sedikitnya empat ragam vaksin yang dibedakan berdasarkan bahan dasarnya.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah