Bandara Kertajati yang Telan Biaya Pembangunan Hampir Rp 3 Triliun, Kini Cuma Jadi tempat Prewedding

- 30 Oktober 2020, 06:47 WIB
Tangkapan layar akun instagram @Infobijb yang mengumumkan Photoshoot di Bandara Kertajati
Tangkapan layar akun instagram @Infobijb yang mengumumkan Photoshoot di Bandara Kertajati /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/Andra Adyatama

PORTAL MAJALENGKA - Sepi dan tidak ada penerbangan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, di Majalengka, kini dijadikan tempat Photoshoot.

Dalam akun Instagram @Infobijb, akun tersebut memposting sebuah foto dengan tema Photoshoot Kertajati International Airpot.

Postingan tersebut menampilkan 4 kolase foto pasangan muda-mudi dengan background foto sebuah pesawat.

Baca Juga: Kabupaten Cirebon Tambah 15 Kasus Positif Covid 19

Tidak hanya itu, dalam postingan tersebut juga tercantum contact person yang bisa dihubungi.

Sampurasun #WargiBIJB, ada kabar gembira nih buat kamu yang ingin melaksanakan foto prewedding, foto bersama keluarga, teman ataupun produk/jasa dengan latar belakang suasana Bandara Internasional Kertajati.

Tulis Akun tersebut,  pada hari Kamis 29 Oktober 2020.

Baca Juga: Pemilik SIM C Akan Dapatkan BLT Rp 900 Ribu dari Pemerintah, Cek Faktanya Disini!

Namun hingga Jumat 30 Oktober 2020 pukul 06.27 postingan tersebut sudah tidak ada lagi, diperkirakan sudah dihapus.

Sebelumnya, Alih-alih ada aktivitas penerbangan di suasana long weekend, yang terpantau Pikiran-rakyat.com, justru kegiatan murid TK dari Sumedang dan odong-odong.

Di areal-areal terbuka, rumput-rumput liar tumbuh subur sehingga jadi sasaran pencari pakan ternak.

Baca Juga: Santri Darul Ma'arif Cikedung Majalengka Juara Short Movie Tingkat Jawa Barat

Odong-odong tersebut dicarter oleh Taman Kanak-Kanak dari Desa Ujungjaya, Kecamatan Ujungjaya, Sumedang. 

Terminal yang normalnya dipenuhi oleh kendaraan shuttle berbagai jurusan berderet memanjang menunggu penumpang, kini benar-benar sepi kendaraan.

Yang tampak di kawasan terminal hanyalah petugas kebersihan yang terus pulang pergi mengepel lantai serta beberapa petugas keamanan dari TNI dan kepolisian ditambah sejumlah avsec dari Angkasa Pura II yang berseragam lengkap.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di India Terkonfirmasi 8 Juta

Suasana di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Kamis, 29 Oktober 2020. (Tati Purnawati/pikiran-rakyat.com)
Suasana di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Kamis, 29 Oktober 2020. (Tati Purnawati/pikiran-rakyat.com)

Masyarakat yang berkunjung ke terminal bandara kini hanya bisa sampai di luar.

Mereka tidak bisa lagi makan-makan ‘botram’ di lantai terminal karena akan langsung diperingatkan oleh petugas keamanan. 

Seorang anak yang berusaha bermain sepatu roda di kawasan tersebut pun segera dilarang dan diminta untuk bermain di luar.

Baca Juga: Hampir Pasti Tidak Ada Lanjutan Liga 1 di Tahun 2020

Para murid TK yang diantar orang tuanya juga hanya bisa belajar menggambar di luar gedung dengan menggelar tikar plastik.

Di dalam gedung BIJB, Suasana benar-benar sepi, tidak ada penerangan listrik, apalagi AC atau pun eskalator dan lif semua mati. 

Masuk ke bagian dalam hanya disambut ruang hampa nan gelap gulita. Tidak ada satupun penerangan yang menyala kecuali petunjuk toilet pria dan wanita.

Baca Juga: Persib Bandung Resmi Miliki Dua Pemain Timnas U-19

Itu pun lorongnya gelap gulita apalagi di dalamnya.

Tidak ada perempuan yang berani masuk, karena katanya takut, benar-benar gelap dan sepi.

Penerangan ruangan hanya dari cahaya kaca pintu masuk dan  bagian atap gedung yang menembus hingga lantai bawah tepat di sekitar areal eskalator, selebihnya gelap gulita.

Baca Juga: Chocolate Bombs Viral di TikTok, Coba Resep Berikut

Namun para pekerja pembersih lantai dan atap, mereka tetap bekerja mengepel lantai yang katanya bekerja ‘secapeknya’ 8 jam setiap harinya, itu di antaranya dilakukan Luli Sihabudin dan Enday bersama puluhan orang lainnya.

“Bekerja secapenya, karena harus 8 jam, bolak-balik ngepel kewajiban kerja,” ungkap mereka.

Menurut Luli ada sebanyak 40 orang cleaning service, mereka bertugas  dua hari sekali. Setiap hari ada 20 orang yang bekerja, kesemuanya berasal dari Kertajati dan sekitarnya.

Baca Juga: Jamas Tosan Aji, Perpaduan Budaya dan Agama di Majalengka

Para pekerja ini kalau ke toilet harus berjalan ke luar sejauh ratusan meter karena tidak berani masuk ruang gelap.

Demikian juga saat makan harus membawa bekal dari rumah atau di kantin luar karena semua tenant yang ada tutup total sejak lama.

Tenant yang biasanya berderet di dalam dan luar gedung hanya ada dua yang masih bersedia buka, yakni yang menyediakan minuman dan es krim serta Indomaret. Yang katanya menyediakan bagi pengunjung yang biasa datang pada hari libur Sabtu dan Minggu.

Suasana food corner BIJB sepi.
Suasana food corner BIJB sepi.

Humas PT BIJB Mohamad Aliv mengungkapkan aliran listrik dimatikan sebagai langkah penghematan anggaran sejak Covid-19 terjadi dan tidak ada penerbangan komersial ke Bandara Kertajati. Jika listrik tetap hidup maka biaya opearsional akan sangat tinggi.

“Kami lakukan efisiensi terutama listrik selama pandemi, AC dimatikan,” ungkapnya seperti dikutip Portal Majalengka dari Pikiran Rakyat.

Sejumlah karyawan dilakukan WFH, namun avsec tetap bekerja dan akan memberikan gude ketika ada tamu yang datang.

Baca Juga: BUMD Migas Hulu Jabar Kukuhkan Bisnis Jasa Penunjang Migas di Blok Rokan

Aliv membenarkan masih adanya pesawat yang terparkir dan belum beroperasi kembali. Diharapkan setelah pandemi selesai aktifitas bandara bisa berjalan kembali sebagaimana harapan banyak pihak.

Dua pesawat Lion Air terparkir di area Bandara sudah cukup lama,  landasan pacupun tak pernah diinjak pesawat sejak Covid-19 merebak.

Ruas jalan menuju Bandara Internasional Kertajati sangat lengang, hanya satu dua kendaraan yang melintas dalam setiap jamnya. Padahal hingga awal tahun kemarin lalu lintas kendaraan roda empat maupun roda dua masih cukup padat.

Baca Juga: Covid-19 Seperti Flu Biasa? Cek Kebenarannya

Pintu loket parkiran sepi hanya dijaga seorang petugas loket, itu pun tampak lebih banyak melamun atau melihat android mungkin untuk melepas kejenuhan.

Beberapa puluh meter dari terminal bandara, sejumlah peternak tengah menyabit rumput-rumput hijau di areal yang nampak tak terawat. Berkarung-karung rumput diangkut menggunakan sepeda motor untuk pakan ternaknya. 

“Mengambil rumputnya gampang, sebentar juga karung langsung penuh,” ungkap Aswan seorang warga yang tengah menyabit rumput di pinggir jalan tak jauh dari terminal.***

 

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x