Ia kemudian mengabdi sebagai dokter TNI Angkatan Darat (AD) dan menjabat Kepala RS Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto sejak 2015-2019.
Baca Juga: Mau Tahu Vanuatu? Ini Enam Fakta Negara Kepulauan Itu
2. Berinovasi dengan Metode 'Cuci Otak'
Terawan dikenal sebagai dokter yang memiliki inovasi tentang proses penyembuhan menggunakan metode 'cuci otak'.
Berdasarkan laporan dari laman ANTARA, terdapat kabar bahwa Terawan berhasil menyembuhkan ribuan pasien stroke melalui metode tersebut.
Namun sekitar awal April 2018 ia diberhentikan sementara oleh Mahkamah Kode Etik Kedokteran (MKEK) IDI.
Baca Juga: Budi, Sosok Penambal Jalan Berlubang yang Tidak Tercover APBD Majalengka
Sebab ia diduga melanggar salah satu kode etik kedokteran, yakni mengiklankan metode 'cuci otak' yang bisa menyembuhkan pasien stroke.
Beberapa waktu kemudian Terawan membantah bahwa metode yang diperkenalkannya sejak 2004 namun banyak dilakukan pada 2011 tersebut sebenarnya bernama digital subtraction angiography (SDA).
Tujuannya untuk mendiagnostik dan mengevaluasi pembuluh darah otak sehingga bisa diketahui penyakit dari pasien dan menentukan pengobatan yang tepat.