Ini arti Resesi Serta 4 Indikatornya

- 24 September 2020, 04:34 WIB
Ilustrasi resesi.
Ilustrasi resesi. /Pixabay/Mediamodifier/

Namun, untuk kestabilan perekonomian negara, jangan sampai aktivitas impor lebih besar dibandingkan ekspor. Ini bisa berisiko defisit anggaran negara, hingga akhirnya pendapatan nasional akan menurun. Buruknya lagi, negara akan mengalami resesi ekonomi.

Dalam paparannya Sri Mulyani memprediksi kegiatan ekspor Indonesia mengalami kontraksi -13,9% sampai -8,7%, sedangkan impor juga kontraksi negatif sebesar -26,8% sampai -16%.

Baca Juga: Manchester United Tertarik Pakai Jasa Ousmane Dembele

4. Tingkat pengangguran tinggi

Sumber daya manusia berupa tenaga kerja menjadi salah satu faktor dalam produksi yang memiliki peran penting dalam perekonomian bangsa.

Apabila negara tidak mampu menciptakan atau menyediakan lapangan kerja bagi pekerja lokal, maka tingkat pengangguran akan semakin tinggi.

Akibatnya, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup cenderung rendah sehingga memicu tindakan kriminal pada masing-masing anggota masyarakat.

Baca Juga: Pemimpin Sunda Empire Takluk Oleh Pengadilan Negeri Bandung, Mereka Dituntut 4 Tahun Penjara

Negara yang tingkat penganggurannya tinggi, bisa diindikasikan akan mengalami resesi dalam waktu dekat. Buruknya lagi, tidak ada yang bisa memprediksi itu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran di Indonesia bertambah menjadi 6,88 juta orang pada Februari 2020 lalu. itu baru data Februari, bagaimana dengan September ini di tengah pandemi yang masih berlangsung, bisa diramalkan angkanya pasti sudah bertambah.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Jakpusnews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x