1. Pertumbuhan ekonomi yang lambat atau menurun selama dua kuartal (enam bulan) berturut-turut
Seperti diketahui, perkembangan ekonomi digunakan sebagai tolok ukur dalam menentukan baik buruknya kondisi perekonomian suatu negara.
Jika negara tersebut mengalami pertumbuhan yang positif (naik), maka kondisi ekonomi negara tersebut dikatakan baik. Berlaku juga sebaliknya.
Pertumbuhan ekonomi ini mengacu pada pendapatan nasional (PDB/GDP) yang merupakan jumlah total dari konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, serta ekspor (dikurangi nilai impor).
Baca Juga: Pemerintah Revisi Pertumbuhan Ekonomi, Prediksi Minus 1,7% sampai Minus 0,6%
Apabila pendapatan nasional suatu negara mengalami kemerosotan selama enam bulan berturut-turut, dari tahun ke tahun, maka dapat dipastikan bahwa negara tersebut mengalami resesi ekonomi.
Seperti dijelaskan Bendaraha Negara Indonesia (Menteri Keuangan), Sri Mulyani, setelah kuartal kedua mengalami kontraksi negatif 5,32% dan kuartal ketiga akhir September ini juga diramalkan masih minus 2,9%. Maka resesi ekonomi sudah terjadi.
Baca Juga: Karyawan Perusahaan Terpapar Covid-19, Biaya Ditanggung Pemerintah
2. Terjadi Inflasi atau Deflasi yang Tinggi
Indikator selanjutnya adalah terjadinya peningkatan inflasi dan deflasi yang berlebihan.