Lebih lanjut dalam penilaian Yayat, membangun kota lain selevel dan membangun semasif Jakarta butuh waktu yang panjang. Sementara periode masa jabatan presiden hanya lima tahunan.
"Komparasinya tidak apple to apple," katanya.
Menurut pendapat Pengamat tata kota Universitas Trisakti ini, baiknya calon pemimpin yang akan berkontestasi di Pemilu 2024 mengambil komparasi kota dengan kualitas hidup yang lebih baik.
Yayat menyebut, Jakarta bukan contoh yang baik. Menurut Yayat, jika dilihat secara Key Performance Indicator (KPI), Jakarta belum memenuhi syarat sebagai kota layak.
Jakarta masih banyak dihadapkan dengan berbagai permasalahan, ia mencontohkan dari aspek penyediaan kebutuhan air minum, bebas kemacetan, pengelolaan kebutuhan rumah hingga fasilitas pendukung seperti kesehatan.
Baca Juga: Inilah Fitur-fitur Menarik Smartphone yang Jarang Diketahui dan Dieksplorasi Orang, Coba Aktifkan
"Sebetulnya yang kita ingin bangun adalah kota yang punya kapasitas untuk melayani kebutuhan publik secara lebih terstandardisasi. Itu yang kita cari, bagaimana kita mengembangkan konsep kota yang betul-betul siap mendukung kualitas hidup yang lebih baik," kata Yayat.***