Debat Perdana Cawapres Pilpres 2024: Cak Imin Sampaikan Gagasan Bangun 40 kota Selevel Jakarta, Apa Kata Pakar

- 24 Desember 2023, 08:03 WIB
Fakta Debat Cawapres 2024: Cak Imin Sebut Kata ‘Investasi’ 17 Kali dan ‘Slepet’ 12 Kali
Fakta Debat Cawapres 2024: Cak Imin Sebut Kata ‘Investasi’ 17 Kali dan ‘Slepet’ 12 Kali /

PORTAL MAJALENGKA - Dalam debat perdana cawapres atau debat kedua Pilpres 2024 yang digelar KPU RI di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat, 22 Desember kemarin malam, calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyampaikan salah satu gagasan untuk membangun 40 kota baru selevel Jakarta.

Gagasan yang disampaikan cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin menyesuaikan tema debat yang mengangkat ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan

"Kami memiliki satu tekad bahwa di dalam pemerintahan yang akan datang, minimal harus dibangun 40 kota baru yang selevel dengan Jakarta, dengan kemampuan menampung jumlah penduduk, memberikan sarana dan prasarana yang memadai sekaligus kemampuan untuk terjaganya lingkungan untuk sehat, termasuk kehidupan yang memberikan kenyamanan bagi penduduknya," kata Muhaimin Iskandar saat debat perdana Cawapres tadi malam yang dikutip Portal Majalengka dari Antara.

Baca Juga: Debat Perdana Cawapres Pilpres 2024: Gibran Rakabuming Raka Bayar Keraguan dan Opini Publik yang Meremehkannya

Pakar tata kota Yayat Supriatna menilai gagasan Cak Imin untuk membangun 40 kota baru selevel Jakarta merupakan langkah yang berat untuk direalisasikan.

"Untuk bangun 40 kota seperti Jakarta itu berat sebetulnya karena tiap kota punya tipologi yang berbeda, yaitu kota metropolitan, kota besar, kota sedang bahkan kota kecil," kata pakar dari Universitas Trisakti itu kepada Antara di Jakarta, Sabtu.

Menurut Yayat, saat ini sudah ada 10 kota metropolitan yang telah disiapkan. Namun, untuk bisa mencapai level seperti Jakarta tidak mudah, hal itu karena kapasitas fiskal Jakarta sangat besar.

Baca Juga: Mahfud MD: Rugikan Rakyat, Pinjol Ilegal Harus Ditindak Tegas

"Memang Jakarta ini fiskalnya mampu, tapi yang jadi masalah, Jakarta itu kota metropolitan dengan kekuatan modal yang mandiri," katanya

Lebih lanjut dalam penilaian Yayat, membangun kota lain selevel dan membangun semasif Jakarta butuh waktu yang panjang. Sementara periode masa jabatan presiden hanya lima tahunan.

"Komparasinya tidak apple to apple," katanya.

Baca Juga: AWAS HUJAN! Siapkan Payung Anda, Berikut Prakiraan Cuaca Sumberjaya Majalengka Sabtu, 23 Desember 2023

Menurut pendapat Pengamat tata kota Universitas Trisakti ini, baiknya calon pemimpin yang akan berkontestasi di Pemilu 2024 mengambil komparasi kota dengan kualitas hidup yang lebih baik.

Yayat menyebut, Jakarta bukan contoh yang baik. Menurut Yayat, jika dilihat secara Key Performance Indicator (KPI), Jakarta belum memenuhi syarat sebagai kota layak.

Jakarta masih banyak dihadapkan dengan berbagai permasalahan, ia mencontohkan dari aspek penyediaan kebutuhan air minum, bebas kemacetan, pengelolaan kebutuhan rumah hingga fasilitas pendukung seperti kesehatan.

Baca Juga: Inilah Fitur-fitur Menarik Smartphone yang Jarang Diketahui dan Dieksplorasi Orang, Coba Aktifkan

"Sebetulnya yang kita ingin bangun adalah kota yang punya kapasitas untuk melayani kebutuhan publik secara lebih terstandardisasi. Itu yang kita cari, bagaimana kita mengembangkan konsep kota yang betul-betul siap mendukung kualitas hidup yang lebih baik," kata Yayat.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x