Kades Minta BLT Dana Desa Tahap Dua Segera Dicairkan

- 28 Agustus 2020, 19:00 WIB
Kepala DPMD, Rd Umar Ma'ruf ketika menggelar tatap muka dengan 15 kepala desa se Kecamatan Jatitujuh di desa Sumber Kulon, Jumat 28 Agustus 2020
Kepala DPMD, Rd Umar Ma'ruf ketika menggelar tatap muka dengan 15 kepala desa se Kecamatan Jatitujuh di desa Sumber Kulon, Jumat 28 Agustus 2020 /Portal Majalengka/Andra Adyatama

PORTAL MAJALENGKA – Desa Sumber Kulon kecamatan Jatitujuh menjadi tuan rumah dalam kegiatan koordinasi program Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) dengan 15 desa di kecamatn Jatitujuh.

Kepala Desa Sumber Kulon, Kibagus Wardilah mengatakan, pihaknya beserta 15 desa lain meminta kepada DPMD untuk segera dijadwalkan pembagian BLT DD tahap dua untuk kecamatan Jatitujuh.

“Kami bersama desa lain mengharapkan agar BLT dana desa tahap dua untuk segera dicairkan,” ujarnya, Jumat (28/8).

Baca Juga: Pelaku Usaha dan UMKM butuh Perlindungan Pemerintah

Sementara itu, Camat Jatitujuh Ikin Asikin SIP dihadapan kepala DPMD memaparkan progres desa-desa yang ada di wilayahnya. Dari jumlah 15 desa, desa mandiri satu yaitu Panongan, 

sisanya, 11 desa maju yaitu Sumber Kulon, Pilangsari, Jatitengah, Putridalem, Randegan Kulon, Randegan Wetan, Pangkalanpari, Panyingkiran, Jatiraga, Sumber Wetan, Babajurang, Jatitujuh, dan desa Biyawak. Desa berkembang satu desa yaitu pasindangan.

Ikin juga menjelaskan kepada para kepala desa untuk terus berkoordinasi karena program dan kegiatan bisa didapatkan dari koordinasi dengan DPMD.

Baca Juga: Isu Covid-19 Rentan Dipolitisasi

“Potensi di Jatitujuh sangat banyak, salahsatunya Ada kemitraan tebu dan mangga di desa Pilangsari sehingga mendapatkant mobil maskara dari Provinsi Jawa Barat," ujarnya.

"Kami juga mohon kepada pa kadis untuk mengajukan desa mandiri Panongan agar dapat mobil maskara,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala DPMD Majalengka, Rd Umar Ma’ruf SSos MSi mengapresiasi kinerja kades dan komponen desa yang telah menunjukan bahwa IDM di tahun 2020 diluar ekspektasi standar pemerintah kabupaten Majalengka.

Menurutnya, pembangunan desa telah berjalan dengan baik seiring dengan naiknya IDM. Tahun 2020 desa mandiri naik secara signifikan. Dari 2 desa jadi 23 desa mandiri. Dari target hanya 10 desa.

“Itu yang membanggakan. Desa berkinerja diantaranya menaikan status IDM. Artinya efektif menggunakan Dana desa sesuai prioritas,” ujarnya.

Baca Juga: KPI dan KPID Tidak Hanya Jadi Pengawas Penyiaran Di Media Mainstream, Tapi Mencakup Media Sosial

Berkaitan dengan program DPMD tahun 2021 ada buruh prestasi desa dengan pola padat karya untuk desa.

Karena padat karya adalah program yang sangat bagus. Sementara sekarang, Program dari provinsi banyak tapi karena pandemi jadi tidak maksimal.

“Tahun ini harusnya 200 Mobil maskara, tapi dana akhirnya dialihkan untuk menangani pandemi akhirnya hanya 100 mobil," kata Dia.

"Desa laboratorium sinergitas menuju desa mandiri (DLS to DM). Kriteria lain utk penerima mobil maskara salah satunya dari prestasi desa, inovasi desa, teknologi tepat guna, tidak hanya dari kenaikan status IDM,” ujarnya.

Baca Juga: Klub Selangor Perpanjang Kontrak Ketua PSSI Majalengka

Selain itu, ada 4 desa yang mendapat jembatan penghubung. SPAM (saluran pengelola air minum) bisa diusulkan juga. Maskara juga masuk sistem, bisa diajukan. Lapang bola pun minimal ada satu desa yang standar nasional sesuai program bupati agar tiap kecamatan memiliki satu lapang representatif,” ujarnya.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah