NCC: Bagaimana Gus Dur melihat mereka itu Jahat?
GD : Anda ini punya hati nurani gak? PKI, Hitler, Zionis Yahudi sekalipun yang dibilang masyarakat itu JAHAT, mereka sangat “sayang” dan membela anak buahnya.
Tapi kalian bisa lihat sendiri itu di Zaytun, orang dibuat kerja rodi kaya Romusha. Tenaganya diperas, istri dan anaknya dipisahkan. Gak digaji sepantasnya, jangankan berharap UMR dan ada Jamsostek.
Inikan trafficking (penjualan manusia atas nama Islam ‘NII’) Apa itu gak jahat? Apapun alasannya untuk perjuangan, kondisi darurat. Itu bisa-bisa tipu mereka aja. Apa Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan hal tersebut?
Apa Imam Kartosuwiryo rela jama’ahnya diperas begitu?! saya yakin dia marah dan terluka.
NCC: Tapi anda kan tidak berbuat apa-apa untuk membongkar Al Zaytun?
GD: Anda gak tahu! Apa saya harus teriak-teriak hancurkan Zaytun, fatwakan NII SESAT!. Dulu yang kasih anak-anak itu temuan MUI, saya diberi tahu Kyai Sahal Mahfudz.
Yah dibongkarlah sama anak-anak itu. Saya yang perintahkan Chaidar dkk untuk maju gugat ….
Saya memang diminta oleh para Kyai itu untuk bicara soal Zaytun. Saya bilang nanti tunggu saja tanggal mainnya, Abu Toto itu tahu kok kalo ia sekarang tinggal menghitung hari.
Baca Juga: Ridwan Kamil Turunkan Tim Investigasi dari Pemprov Jabar Cari Fakta dan Tabayyun di Ponpes Al Zaytun