Indonesia Hanya Alami Suhu Panas Tak Biasa, Bukan Gelombang Panas, Ini Penjelasan BMKG

- 2 Mei 2023, 22:29 WIB
Indonesia Hanya Alami Suhu Panas Tak Biasa, Bukan Gelombang Panas, Ini Penjelasan BMKG
Indonesia Hanya Alami Suhu Panas Tak Biasa, Bukan Gelombang Panas, Ini Penjelasan BMKG /

PORTAL MAJALENGKA - Peningkatan suhu panas tak biasa yang dirasakan saat ini dialami pada sebagian besar wilayah Indonesia.

Banyak masyarakat beranggapan kenaikan suhu panas yang terjadi dianggap sebagai gelombang panas.

BMKG dalam situs resminya menjelaskan, bahwa gelombang panas atau heatwaves dalam ilmu klimatologi didefinisikan sebagai periode suhu panas yang tidak biasa yang biasanya berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih (sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO) disertai oleh kelembapan udara yang tinggi.

Baca Juga: Kepribadian Seseorang Bisa Diketahui dari Bulan Kelahiran, Benarkah? Begini Penjelasannya

Kategori gelombang panas suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik, misalnya 5 derajat celcius lebih panas, dari rata-rata klimatologis suhu maksimum, dan setidaknya telah berlangsung dalam lima hari berturut-turut.

Ditegaskan Deputi Bidang Meteorologi, BMKG Guswanto bahwa fenomena cuaca panas yang terjadi pada siang hari ini bukan merupakan gelombang panas seperti yang pernah terjadi di Eropa.

Menurutnya, ada beberapa hal yang memicu terjadinya suhu panas di Indonesia saat ini, di antaranya,

Baca Juga: KNPI Kabupaten Cirebon Perkuat UMKM, Dampingi Pedagang Pasar Batik dan Jalin Kemitraan dengan Biro Perjalanan

1. Posisi matahari di wilayah utara ekuator

Posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator. Hal itu mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.

Karena itu tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang. Langit akan tampak didominasi cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari

2. Dominasi cuaca cerah

Cuaca cerah yang lebih dominan akibat dari tingkat perawanan yang rendah. Sinar matahari yang diterima di permukaan bumi sangat optimal.

Baca Juga: Pernikahan dengan Saudara Sepupu dalam Islam Diperbolehkan? Ini Penjelasannya

Sehingga membuat kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari dan panasnya terasa hingga malam.

Sementara itu dikutip Portal Majalengka dari Antara, Plt Deputi Bidang Klimatologi, Dodo Gunawan di Jakarta, Senin, 24 April 2023 mengatakan, "Suhu panas ekstrem melanda negara-negara Asia sepekan terakhir. Indonesia tidak mengalami gelombang panas, tetapi suhu maksimum udara permukaan tergolong panas."

Dia menambahkan bahwa ada lima penyebab suhu panas di Indonesia. Di antaranya karena dinamika atmosfer yang tidak biasa, suhu panas bulan April di wilayah Asia Selatan secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu Matahari. Lonjakan panas tahun 2023 adalah yang terparah.

Berkaitan dengan suhu panas yang diperkirakan sampai akhir Mei nanti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan diri, keluarga, serta lingkungan.

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui: https://www.bmkg.go.id,  media sosial @infoBMKG, aplikasi iOS dan android "Info BMKG" atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. ***

 

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah