Ia mengatakan kelompok-kelompok Muslim yang terlibat konflik, termasuk dengan menggunakan kekerasan hingga teror, mempertahankan posisi mereka dengan mengajukan rujukan-rujukan di dalam turats fiqhiyyah.
Menurut dia gagasan muktamar internasional fikih itu merupakan bagian dari ikhtiar NU untuk berkontribusi dalam perdamaian dunia internasional.
"Ini awalan dari inisiatif strategis yang diusung NU dalam membangun peradaban," kata Yahya Cholil Staquf.
Muktamar ini akan dihadiri sejumlah ahli fikih dunia dan tokoh muslim internasional.
Di antara tokoh tersebut adalah Syaikh Dr. Ahmad Al-Thayib (grand Syaikh Al Azhar, Mesir), Syaikh Abdullah bin Mahfudh Ibn-Bayyah (Majelis Hukana Al amuslimin, UAE).
Baca Juga: Ini PR Besar PBNU Setelah Muktamar Menurut Maman Imanulhaq
Selain itu ada Al Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al Jufri (Direktur El Taba Institute, UAE). Eslam Sa'ad (Peneliti Islam Kontemporer,. Mesir),
Kemudian juga ada Dr. Syafiq Ibrahim Allam (Grand Mufti, Mesir), dan Prof. Koutoub Moustapha Kano (Sekjen Council of Islamic Fiqh Afrika). *