Gagasan Muktamar Internasional Fikih Peradaban, Wujud Ikhtiar NU Turut Kontribusi Perdamaian Dunia

- 23 Desember 2022, 17:09 WIB
Ketua umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf memberi keterangan terkait muktamar peradaban fikih.
Ketua umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf memberi keterangan terkait muktamar peradaban fikih. /

PORTAL MAJALENGKA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggagas muktamar internasional fikih peradaban (Fiqhul Hadlarah) pada Februari 2023, yang menjadi rangkaian terakhir dari sembilan klaster kegiatan sebelum puncak Resepsi Satu Abad NU di Sidoarjo.

"Istilah (fikih peradaban) ini tak dikenal di dunia Islam. Tapi ini istilah yang banyak digunakan umat Islam di Indonesia dan NU untuk menunjuk pada wacana keagamaan di berbagai masalah yang berkembang di masyarakat," kata Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dalam taklimat media tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat 23 Desember 2022.

Dia mengatakan sampai saat ini dunia masih dibayangi konflik identitas dan yang mengatasnamakan agama.

Baca Juga: Kelebihan NU dan Muhammadiyah

Konflik tersebut memang bukan baru terjadi tapi sudah sangat lama. Padahal, kata dia, dunia sudah memiliki sebuah kesepakatan besar yakni Piagam Perserikatan Bangsa Bangsa.

Sayangnya, kata dia, hal-hal yang disepakati secara internasional tidak serta-merta dapat diterapkan secara domestik oleh negara-negara anggota PBB.

Dinamika percaturan di antara aktor-aktor global pun tidak secara konsisten mengarah kepada pemapanan dan penguatan kesepakatan-kesepakatan tersebut.

"Dengan kata lain, visi dari Piagam PBB dan Organisasi PBB adalah sesuatu yang masih harus diperjuangkan oleh mereka yang sungguh-sungguh menyetujuinya dan mempercayai kemungkinan terwujudnya," kata dia.

Baca Juga: Sambut Hari Santri 2022, Ini Lirik Lagu Ya Lal Wathon yang Sering Dinyanyikan saat Acara Perhelatan NU

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x