Salah Satu Sangkalan PKI terhadap Pemberontakan Madiun 1948 yang Menewaskan Banyak Korban

- 20 Oktober 2022, 22:43 WIB
Salah Satu Sangkalan PKI terhadap Pemberontakan Madiun 1948 yang Menewaskan Banyak Korban /tangkapan layar dari youtube Hipotesa
Salah Satu Sangkalan PKI terhadap Pemberontakan Madiun 1948 yang Menewaskan Banyak Korban /tangkapan layar dari youtube Hipotesa /

PORTAL MAJALENGKA - Di Madiun dan sekitarnya pada tahun 1948, PKI menggelar pemberontakan setelah memproklamirkan Republik Soviet Indonesia.

Dengan adanya revolusi tersebut, banyak korban yang berjatuhan atas ulah PKI. Para korbannya adalah ulama, santri, pejabat, tentara, bahkan keturunan raja-raja.

Kekejaman PKI pada saat itu telah diabadikan baik dalam jurnal, buku, bahkan penelitian langsung ke lapangan.

Baca Juga: 2 Gembong PKI Kebal Bacok di Malang Versus Komandan Banser Kecamatan Turen

Dilansir dari Buku Putih Benturan NU-PKI 1948-1965 (2013:44,62), PKI telah sepenuhnya menguasai Madiun pada September 1948.

Sebelumnya PKI dengan Front Demokrasi Rakyat (FDR) melumpuhkan Madiun sebelum menguasai Karesidenan Madiun yakni Ngawi, Pacitan, Magetan, dan Ponorogo.

PKI berhasil menguasai sektor pemerintahan, keamanan, sampai ke media penyiaran.

Baca Juga: Mengenal Jenis-jenis Makhluk Halus Kepercayaan Orang Jawa, Siapakah Mereka?

Dalam mensukseskan adanya Republik Soviet Indonesia di Madiun, tidak sedikit korban yang berjatuhan.

Korban yang begitu banyak terdiri dari ulama, santri, pejabat pemerintahan, personel keamanan, sampai keturunan raja-raja.

Hal ini telah muncul dan dibahas di berbagai artikel nasional, bahkan dalam Buku Putih Benturan NU-PKI, dituliskan pula beberapa naskah pidato antara pemerintahan dan PKI.

Baca Juga: Ketika Gus Dur Memaknai Hadis 'Tuntutlah Ilmu Sampai Ke Negeri China', Begini Penjelasannya

Namun pasca PKI diberangus oleh pemerintahan Indonesia dengan akhir partai ini dibubarkan, sangkalan terhadap peristiwa yang telah lalu pun dimunculkan oleh pihak PKI.

Kala itu dalam pemberantasan PKI, memang banyak pula korban berjatuhan dari kalangan PKI. Hal itu menjadi sebuah pembelaan tersendiri dari pihak PKI.

Banyak peneliti asing yang mengatasnamakan HAM atas kejadian pembantaian terhadap PKI ini. Namun sayang, dalam beberapa keterangan, mereka pun tidak meneliti juga kekejaman PKI terhadap bangsanya.

Baca Juga: Berikut Tema dan Makna Logo Hari Santri Nasional 2022 Lengkap Link Downloadnya

Dengan adanya hal tersebut, banyak orang menuding keterlibatan asing dalam peristiwa yang dipelopori PKI pada 1948-1965.

Terdapat tulisan sangkalan yang dibuat Suripno, seorang pimpinan PKI yang telah memasukkan Muso ke Indonesia.

Tulisan ini dibuat di dalam penjara, saat Suripno tertangkap dan dihukum sebagai anggota PKI dengan segala kekejamannya.

Baca Juga: Sempat Ditunda, Ketum PSSI Iwan Bule Akhirnya Bersedia Diperiksa Kasus Tragedi Kanjuruhan

"Selama saya berkenalan dengan saudara Muso di Praha dan di Indonesia, walaupun dalam pembicaraan privat atau dalam organisasi tidak pernah ada ucapan untuk mengadakan atau merencanakan pemberontakan atau coup atau revolusi dengan kekuatan senjata," tulis Suripno dalam bukunya.

"Sepanjang pengetahuan saya, pikiran saudara Muso ialah untuk menyelamatkan Revolusi dan Republik Indonesia..." tulisan tersebut berlanjut.

"Pembunuha-pembunuhan dan lain-lain kekejaman yang terjadi di beberapa tempat, kami tidak merasa bertangung jawab atas kejadian tersebut. Kami tidak pernah memberi instruksi atau usul atau anmoedigingen untuk melakukan apa yang dinamakan pembersihan secara kejam," tulis Suripno mengakhiri.

Baca Juga: Berikut Alasan Shin Tae-yong Pilih Turki Sebagai Lokasi TC Timnas Indonesia U20

Secara tidak langsung, tulisan tersebut menyangkal dengan adanya instruksi pembunuhan-pembunuhan terhadap korban, baik pada 1948 atau 1965.

Tentu saja hal itu bertentangan dengan pidato Muso yang telah ditayangkan dalam artikel lain tentang ajakan melawan pemerintahan yang sah.

Itulah salah satu sangkalan PKI terhadap pemberontakan Madiun 1948 yang menewaskan banyak korban.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Buku Putih Benturan NU-PKI 1948-1965 karya H. Abdul Mun'im DZ cetakan 2013


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah