Baca Juga: Bansos BPNT Oktober Cair Rp200.000, Buruan Cek Nama Kalian di Cekbansos.kemensos.go.id
"Rebut kembali Madiun, mari jangan ragu,
Insya Allah kita pasti Menang." Soekarno pun mengakhiri pidatonya.
Pasca Soekarno menyiarkan pidatonya dari Yogyakarta ke seluruh daerah, tak sedikit rakyat yang mulanya terkecoh kembali ke pelukan pemerintahan yang sah dan berbalik menyerang PKI.
Dengan adanya pasukan Siliwangi, Hizbullah, dan Sabilillah, serta dibantu oleh masyarakat Indonesia kala itu terutama Madiun dan sekitarnya, para PKI berhasil dibekuk dan para pimpinannya ditangkap.
Baca Juga: Abu Nawas Apes Berniat Menjual Keledainya yang Jahat, Justru Kehilangan Uang 50 Dirham
Namun lain hal dengan DN Aidit, Njoto, Soemarsono, Alimin, Tan Ling Djie. Mereka berhasil lolos karena kabur dan masuk ke wilayah pendudukan Belanda.
Namun karena Belanda juga mempunyai andil dalam pemberontakan ini, maka mereka yang masuk ke wilayahnya dilindungi dan dilarikan ke luar Negeri demi bisa berkonsolidasi lagi suatu hari nanti.
Berbeda nasib dengan Muso, Amir Syarifudin, dan Maruto Darusman, serta pimpinan lain, mereka dieksekusi mati sebagai ganjaran pemberontakan.
Pasca aksi PKI 1948, partai ini tidak dibubarkan Soekarno, melainkan hanya menangkap para pimpinannya dan kadernya pun masih dapat berkeliaran di masyarakat.