Pidato PKI Muso Pasca Memproklamirkan Republik Soviet Indonesia di Madiun Lawan Pemerintahan RI

- 17 Oktober 2022, 19:56 WIB
Pidato PKI Muso Pasca Memproklamirkan Republik Soviet Indonesia di Madiun Lawan Pemerintahan RI
Pidato PKI Muso Pasca Memproklamirkan Republik Soviet Indonesia di Madiun Lawan Pemerintahan RI /Wikipedia

PORTAL MAJALENGKA - Pada 19 September 1948, Muso sebagai pimpinan PKI meneriakkan menang perang di wilayah Karesidenan Madiun.

Diketahui sebelumnya, PKI menguasai Madiun dengan menyerang markas tentara. Kemudian ke kantor-kantor polisi sebagai langkah awal pemberontakan.

Setelah satuan keamanan di Madiun dapat diambil alih, PKI kemudian mulai menyerang perkantoran pemerintah dan membebaskan para tahanan yang merupakan aktivis PKI.

Baca Juga: Kisah dari Raden Ilik Soendari Seorang Keturunan Keraton Surakarta Tentang Kekejaman PKI

Tak luput tahanan-tahanan berupa para penjahat dibebaskan untuk dijadikan tentara PKI dalam eksekusi pemberontakannya.

Setelah itu barulah radio-radio dan masyarakat pun mendapatkan imbasnya. Karena Madiun sudah sepenuhnya dikuasai.

Dilansir dari Buku Putih Benturan NU-PKI 1948-1965 (2013:44), Muso menggelorakan semangat anggota PKI dan masyarakat untuk turut memberontak kepada Pemerintah Indonesia yang sah.

Baca Juga: Awas Hati-Hati! Beli Mahal Channa Auranti PO Sehari Mati, Lakukan Cara Penanganan Berikut

Pidato Muso pimpinan PKI tersebut disiarkan di radio yang dinamakan Radio Front Nasional di Madiun.

Muso mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bergabung dengan PKI dan memberontak kepada Pemerintah Indonesia yang sah dengan mencatut nama Soekarno.

Inilah pidato Muso kala itu:

“Pada tanggal 18 September 1948, rakyat daerah Madiun telah memegang kekuasaan Negara dalam tangannya sendiri. Dengan begitu rakyat Madiun telah melaksanakan kewajiban Revolusi Nasional ini, bahwa ia seharusnya dipimpin oleh rakyat sendiri dan bukan oleh kelas lain," ucap Muso mengawali pidatonya.

Baca Juga: Kuliner Surabaya, Nasi Campur Mbah Cikrak, Juara Menu Krengsengan dan Osik Daging

"Mereka, sewaktu pemerintahan pendudukan Jepang menjadi quisling-quisling budak Jepang, tukang jual Romusa. Sekarang mereka akan menjual Indonesia dan rakyatnya sekali lagi pada imperialis Amerika."

Sontak saja kala itu anggota PKI yang hadir menyaksikan Muso berpidato mulai bersorak-sorak tanda setuju.

"Lupakan Soekarno cs, bahwa ia telah membantu dan mengesahkan kejahatan Siliwangi dan kaum teroris itu...," Muso melanjutkan.

Baca Juga: Kirun Sampai Tertawa Melihat Keramat Wali Gus Dur Mampu Menghindar dari Malaikat Izroil

"Bolehkan orang semacam itu bilang bahwa mereka mempunyai hak yang sah untuk memerintah Republik Indonesia kita?," tambah Muso memprovokasi.

Dengan adanya pidato tersebut, tidak sedikit masyarakat yang terkecoh dan sukarela menjadi anggota PKI.

Namun pemerintah pun tidak diam saja. Kemudian Soekarno sebagai presiden kala itu menyiarkan bantahan dan ajakan kepada masyarakat agar tidak terkecoh.

Baca Juga: Ribuan Kader Ikuti Jalan Sehat, Golkar Majalengka Siap Hadapi Pemilu 2024

Soekarno dengan pidatonya mengajak masyarakat untuk merebut kembali Madiun dari tangan PKI yang dipimpin Muso dan Amir Syarifudin.

Saat Soekarno berseru kepada masyarakat untuk merebut kembali Madiun, Muso pun menanggapinya melalui radio dan surat kabar.

"Soekarno-Hatta 100 persen telah menyesuaikan diri dengan imperialisme... Soekarno-Hatta telah diperbudak Jepang dan berjuta-juta orang Indonesia telah tewas jiwanya dan menderita kesengsaraan...," Muso memulai pidatonya.

Baca Juga: Pakar Sepakbola Vietnam Turut Komentari Keinginan Shin Tae-yong Mundur dari Pelatih Timnas Indonesia

"Rakyat Indonesia seluruhnya, kaum buruh, kaum tani, kaum muda dan wanita kaum prajurit progresif, bersatulah! Bergeraklah dan lawanlah pengkhianatan penjual Romusa Soekarno-Hatta..." Muso menyeru kepada rakyat Indonesia.

Seruan Muso itu dengan sendirinya menambah militan para pemberontak dan semakin meningkatkan kekejaman para PKI tersebut.

Hal itu terlihat dari banyaknya korban di karesidenan Madiun dan wilayah sekitarnya. Dengan banyaknya buku yang diterbitkan seputar kekejaman PKI di Madiun dan sekitarnya.

Baca Juga: Bansos BLT BBM Sampai BSU Tahap 5 Bakal Cair di Oktober 2022 Segera, Cek Melalui Link Berikut

Itulah sekilas tentang pidato Muso, seorang pimpinan PKI pasca memproklamirkan Republik Soviet Indonesia di Madiun untuk melawan pemerintahan RI.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Buku Putih Benturan NU-PKI 1948-1965 karya H. Abdul Mun'im DZ cetakan 2013


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah