Semalam Tugu Yogyakarta Dibanjiri Lautan Manusia, Saksikan Keseruan Wayang Jogja Night Carnival 2022

- 8 Oktober 2022, 22:52 WIB
Semalam Tugu Yogyakarta Dibanjiri Lautan Manusia, Saksikan Keseruan Wayang Jogja Night Carnival #7
Semalam Tugu Yogyakarta Dibanjiri Lautan Manusia, Saksikan Keseruan Wayang Jogja Night Carnival #7 /Husain Ali/Portal Majalengka

PORTAL MAJALENGKA - Puluhan ribu warga menikmati pertunjukan Wayang Jogja Night Carnival #7 yang digelar di Tugu Yogyakarta pada Jumat malam, 7 Oktober 2022.

Sejak pukul 18.30 WIB hingga malam hari kawasan Tugu Yogyakarta pun menjadi lautan manusia yang antusias menonton setiap pertunjukan Wayang Jogja Night Carnival #7.

Lalu lintas di kawasan Tugu Yogyakarta yang tinggi saat pertunjukan dimulai dialihkan selama pertunjukan Wayang Jogja Night Carnival #7. Praktis, kawasan Tugu menjadi lautan manusia.

Baca Juga: Mengingat Maulid Nabi, Melihat Rasulullah Muhammad SAW dari Sisi Manusia Biasa Tetap Istimewa dan Mengagumkan

Wayang Jogja Night Carnival atau WJNC #7 yang merupakan puncak gelaran Hari Jadi Kota Yogyakarta ke-266 pun sukses menjadi pesta rakyat.

Puluhan ribu penonton tidak hanya warga lokal Yogyakarta, tapi sebagian wisatawan domestik maupun mancanegara yang sengaja datang untuk menyaksikan WJNC #7.

WJNC yang sudah diselenggarakan tahun ketujuh ini menyuguhkan penampilan seni koreografi, busana, musik kontemporer, dan permainan lighting secara kolosal.

Baca Juga: Ungkap Kasus Tragedi Kanjuruhan, TGIPF Sudah Amankan Barang Bukti CCTV dan Video di Berbagai Titik

WJNC mengusung konsep karnaval jalanan (art on the street) dengan mengambil tema pewayangan.

Dalam perkembangannya, konsep WJNC berubah menjadi street art dengan tetap mengusung unsur utama yaitu Tugu Yogyakarta, kendaraan hias, wayang, dan diselenggarakan pada malam hari.

Wayang Jogja Night Carnival #7 atau pada tahun ini memiliki rute sepanjang 1,2 kilometer dengan menyusuri Jalan Jend. Sudirman – Tugu Yogyakarta – Jalan Margoutomo.

Baca Juga: BAWASLU Majalengka Tutup Pendaftaran Panwascam, Cek Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi

Karnaval ini tentunya diselenggarakan dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Sebagai puncak memperingati hari ulang tahun Kota Yogyakarta ke-266, WJNC #7 mengusung tema “Lokananta Arjuna Anugraha”.

Lokananta merupakan seperangkat gamelan dari Suralaya, istana dewa-dewa di kahyangan.

Baca Juga: Ditetapkan Salah Satu Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Berikut 2 Dosa Besar Direktur LIB Akhmad Hadian Lukita

Di dalam cerita pewayangan, gamelan Lokananta hanya ditabuh secara khusus sebanyak dua kali. Yakni dalam acara pernikahan Baladewa dengan Erawati dan Pernikahan Arjuna dengan Sembadra.

Selain itu, tema ini diambil sebagai wujud rasa syukur bersama masyarakat Kota Yogyakarta yang telah berhasil melewati masa pandemi Covid-19.

Sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap gamelan yang ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

Baca Juga: Abu Nawas Curi Tas Jelek Milik Pemuda Miskin, Guna Menyadarkannya

Peserta karnaval dari 14 kemantren atau kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta menampilkan berbagai penokohan wayang yang berbeda.

Penokohan wayang yang diusung yaitu Bathara Guru (Kemantren Danurejan), Bathara Durga (Kemantren Umbulharjo), Bathara Gana/Ganesha (Kemantren Gedongtengen), Arjuna dan Sembadra (Kemantren Gondomanan).

Kemudian Baladewa dan Erawati (Kemantren Wirobrajan), Bidadari pembawa Klepu Dewandaru (Kemantren Pakualaman), Bathara Wisnu (Kemantren Mantrijeron), Bathara Brahma (Kemantren Tegalrejo), Bathara Indra (Kemantren Kraton).

Baca Juga: MENYIBAK Rahasia Cinta Sepasang Wali Cirebon, Nyi Mas Ganda Sari dan Syekh Magelung Sakti

Lalu Bathara Bayu (Kemantren Ngampilan), Bathara Narada (Kemantren Gondokusuman), Bathara Supraba (Kemantren Jetis), Kamajaya Kamaratih (Kemantren Kotagede), dan Cingkarabala Balaupata (Kemantren Mergangsan).

Selesai menikmati pertunjukan wayang orang, warga disuguhkan musik dan lagu-lagu lirik Jawa yang lagi trending. Ribuan warga meluruk venue utama dan larut irama musik.

Saat bersamaan, letusan kembang api yang mengarah ke langit sebagai penanda WJNC #7 berakhir menambah semarak.

Baca Juga: Kiai Hamid Dimyathi Tremas Pacitan dan Belasan Santrinya Menjadi Korban Kekejaman PKI 1948

Hujan besar di ujung acara membuat penonton membubarkan diri. Tanpa hujan besar, penonton seperti enggan untuk membubarkan diri.

"Lanjuuuut," teriak ribuan penonton menjawab vokalis di atas panggung yang ingin mengakhiri. Mereka benar-benar larut menikmati WJNC, event terbesar Kota Yogyakarta itu.

WJNC tahun ini terbilang istimewa. Karena digelar langsung di Kawasan Tugi Yogyakarta setelah dua tahun diselenggarakan bauran daring dan luring akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Diperintah Raja Harun Al-Rasyid Terjun dari Atas Menara Istana, Abu Nawas: Dasar Raja Tidak Punya Otak

Penyelenggara berharap, WJNC di tahun-tahun ke depannya menjadi wadah bagi seniman-seniman lokal untuk berekspresi pada acara berskala nasional itu.

Karena mampu menyedot perhatian wisatawan untuk datang menyaksikan WJNC. Sehingga menghidupkan ekonomi rakyat sekitar Kawasan Tugu Yogyakarta. 

Selain itu, Wayang Jogja Night Carnival diharapkan agar selalu menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.***

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x