Perajin Tahu dan Tempe Wilayah DKI, Jabar dan Banten Mogok Produksi Tiga Hari Mulai Besok, 21-23 Februari 2022

- 20 Februari 2022, 22:32 WIB
Ilustrasi pabrik tahu. Perajin Tahu dan Tempe di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten Mogok Produksi Tiga Hari Mulai Besok, 21-23 Februari 2022
Ilustrasi pabrik tahu. Perajin Tahu dan Tempe di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten Mogok Produksi Tiga Hari Mulai Besok, 21-23 Februari 2022 /PR Bekasi/Muhamad Bagja



PORTAL MAJALENGKA – Ratusan dari perajin tahu dan tempe mulai besok, Senin hingga Rabu 21-23 Februari 2022, mogok produksi serentak.

Aksi mogok produksi yang dilakukan ratusan perajin tahu dan tempe tersebut, secara serentak meliputi wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten selama tiga hari.

Alasan kenapa para perajin tahu dan tempe mogok produksi serentak lantaran harga kedelai impor di pasar semakin tinggi.

Baca Juga: Tempe Tahu Langka, Bareskrim Turun Tangan, Buru Pelaku Penimbunan Kedelai

Dengan adanya mogok produksi ini diharapkan pemerintah mampu mengendalikan kembali harga kedelai di pasaran.

Saat ini harga kedelai impor di pasaran masih tinggi di angka Rp570 ribu hingga Rp600 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya harga senilai Rp300 ribu per 50 kilogram.

Kenaikan harga kedelai itu, membuat para perajin tahu dan tempe terpuruk dan terancam gulung tikar.

Baca Juga: Mengenal Sosok Abdul Latihief, Dokter Anatomi Pengembang Studi Tulang yang Masyhur

Bahkan selama ini para perajin tahu dan tempe jual rugi, bukan untung karena permintaan pedagang bakul.

"Kami berharap melalui aksi mogok itu dapat kembali harga kedelai normal," ujar Mad Soleh, perajin tahu DDI Rangkasbitung, Kabupaten Lebak dikutip dari Antara.

Senada dengan Sulastri (45) warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, sepakat dan mendukung dengan aksi mogok produksi tahu tempe ini. Supaya pemerintah dapat memerhatikan nasib dari perajin tahu dan tempe.

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x