PORTAL MAJALENGKA - Dikisahkan Raja Majapahit Rani Suhita wafat pada 1447 Masehi, Karena tidak dikaruniai putra, ia digantikan adik laki-lakinya, Dyah Kertawijaya.
Dyah Lertawijaya yang naik tahta Majapahit dengan nama Abhiseka: Sri Prabu Kertawijaya Wijaya Parakrama Warddhana.
Dalam Babad Tanah Jawi, Dyah Kertawijaya disebut dengan nama Raden Alit yang setelah menjadi raja bergelar Prabu Brawijaya V.
Penyebutan Brawijaya V dalam Babad Tanah Jawi ini dapat dipahami, mengingat Sri Prabu Kertawijaya dalam urut-urutan pemerintahan yang sah di Majapahit menempati urutan raja laki-laki ke-5, yaitu sejak:
Baca Juga: Vaksinasi Dosis Kedua dan Booster untuk Lansia sebagai Kelompok Risiko Tinggi Harus Dipercepat
Sri Prabu Kertarajasa Jayawarddhana,
Sri Prabu Jayanegara,
Sri Prabu Rajasanegara,
Sri Prabu Wikrama Warddhana, dan
Sri Prabu Kertawijaya.
Sri Prabu Kertawijaya dikenal sebagai Maharaja Majapahit pertama yang menaruh perhatian besar kepada perkembangan agama Islam.
Hal itu terjadi, karena selain ia memiliki kawan-kawan dan kerabat serta pembantu-pembantu beragama Islam, dua orang istrinya yang berasal dari Campa dan Cina adalah muslimah.
Baca Juga: Perlu Kolaborasi Banyak Pihak untuk Genjot Vaksinasi Anak 6-11 Tahun