Prabu Brawijaya V Berikan Peluang Besar Menyebarnya Ajaran Islam di Majapahit

- 20 Februari 2022, 07:45 WIB
Ilustrasi, Candi Simping pendharmaan Raden Wijaya yang luluh lantak. Candi Simping, Warisan Majapahit yang Tinggal Puing
Ilustrasi, Candi Simping pendharmaan Raden Wijaya yang luluh lantak. Candi Simping, Warisan Majapahit yang Tinggal Puing /Youtube Asisi Chanel

PORTAL MAJALENGKA - Dikisahkan Raja Majapahit Rani Suhita wafat pada 1447 Masehi, Karena tidak dikaruniai putra, ia digantikan adik laki-lakinya, Dyah Kertawijaya.

Dyah Lertawijaya yang naik tahta Majapahit dengan nama Abhiseka: Sri Prabu Kertawijaya Wijaya Parakrama Warddhana.

Dalam Babad Tanah Jawi, Dyah Kertawijaya disebut dengan nama Raden Alit yang setelah menjadi raja bergelar Prabu Brawijaya V.

Penyebutan Brawijaya V dalam Babad Tanah Jawi ini dapat dipahami, mengingat Sri Prabu Kertawijaya dalam urut-urutan pemerintahan yang sah di Majapahit menempati urutan raja laki-laki ke-5, yaitu sejak:

Baca Juga: Vaksinasi Dosis Kedua dan Booster untuk Lansia sebagai Kelompok Risiko Tinggi Harus Dipercepat

Sri Prabu Kertarajasa Jayawarddhana,
Sri Prabu Jayanegara,
Sri Prabu Rajasanegara,
Sri Prabu Wikrama Warddhana, dan
Sri Prabu Kertawijaya.

Sri Prabu Kertawijaya dikenal sebagai Maharaja Majapahit pertama yang menaruh perhatian besar kepada perkembangan agama Islam.

Hal itu terjadi, karena selain ia memiliki kawan-kawan dan kerabat serta pembantu-pembantu beragama Islam, dua orang istrinya yang berasal dari Campa dan Cina adalah muslimah.

Baca Juga: Perlu Kolaborasi Banyak Pihak untuk Genjot Vaksinasi Anak 6-11 Tahun

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Atlas Wali Sanga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah