PORTAL MAJALENGKA – Proses Islamisasi di tanah Jawa dan Indonesia pada umumnya tidak terlepas dari peran Walisongo atau sembilan wali, salah satunya Sunan Gunung Jati.
Walisongo terdiri dari Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Gunung Jati, Sunan Drajat, dan Sunan Muria.
Khusus untuk wilayah Cirebon, Banten dan Pasundan tugas Islamisasi Walisongo ini diberikan kepada Sunan Gunung Jati.
Penyebaran agama Islam mulai masif di pulau Jawa saat berdirinya Kerajaan Demak yang disokong penuh oleh aktivitas dakwah Walisongo.
Baca Juga: Inilah Agama di Jawa Sebelum Islam Disebarkan oleh Sunan Gunung Jati dan Para Wali
Kemudian, proses Islamisasi mencapai puncaknya saat lahir sejumlah pesantren-pesantren di pelosok pulau yang didirikan oleh para wali tersebut.
Namun, perlu diketahui Islam sudah ada di Nusantara sejak abad ke-7 Masehi atau abad pertama Hijriah.
Dalam buku Atlas Walisongo karya Agus Sunyoto, menyebutkan bahwa pada abad ke-7, para saudagar Arab sudah melakukan korespondensi dengan Kerajaan Kalingga di pesisir utara Pantai Jawa.
Hal ini diperkuat oleh pendapat Fuad Falakhudin dalam makalahnya yang berjudul “Dakwah Walisongo dan Islamisasi di Jawa” disebutkan Khalifah Mu'awiyah bin Abi Sufyan pernah mengirim surat ke Ratu Sima Raja Kalingga Jepara.