Hal ini seperti, area pengungsian harus dikondisikan dengan penerapan protokol kesehatan, begitu pula dalam kegiatan evakuasi dan penyelamatan warga terdampak.
Fachri menjelaskan, peran BMKG dalam kesiapsiagaan bencana adalah pada sisi hulu, sebagai pemberi informasi dan peringatan dini. “Informasi dari kami digunakan untuk menyusun kesiapsiagaan lebih lanjut,” tuturnya.
Namun tidak berhenti di situ, Fachri juga menyebutkan bahwa BMKG juga melakukan langkah-langkah guna meningkatkan kemanfaatan informasi yang ada.
Misalnya, dengan sosialisasi langsung kepada masyarakat bagaimana memahami informasi tersebut dan tindakan apa yang harus dilakukan.
Selain itu, tersedia layanan informasi cuaca berbasis dampak yang dapat diakses melalui https://signature.bmkg.go.id/. Melalui pemantauan aktif dan media sosial resminya, BMKG juga berupaya menangkal hoaks agar tidak meresahkan masyarakat.
Baca Juga: Kronologi Bamsoet Kecelakaan Saat Rally di Cikarang, Nih Detik-detik Mobil Terbang
Fachri menegaskan, pada intinya seluruh upaya dilakukan guna mengurangi risiko saat bencana terjadi.
Kepada masyarakat, ia mengimbau perlunya kesadaran kolektif bahwa kita hidup dan tinggal di wilayah yang rawan bencana.
Kesadaran tersebut juga harus diimplementasikan dalam sikap dan perilaku keseharian, misalnya, dengan sikap ramah lingkungan. Ia menekankan, BMKG mendukung dari sisi informasi potensi kesiapsiagaan.