"Oleh karena itu kami akan terus bersama masyarakat untuk mempromosikan perdamaian dan memperkuat solidaritas lintas identitas, sehingga bisa dicapai kesejahteraan dan keadilan bagi semua," Katanya saat memberikan sambutan.
Di berbagai kesempatan, Yenny juga selalu mengajak semua masyarakat untuk menguatkan solidaritas.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan di Subang Harusnya Sudah Ditangkap, Ini yang Bikin Lolos Terus
Menurutnya, solidaritas masyarakat menjadi kekuatan utama keberhasilan bangsa Indonesia melewati segala tantangan seperti pandemi yang sedang berlangsung saat ini.
Selain penurunan giant banner dan pemotongan nasi tumpeng, peringatan hari lahir yang disiarkan secara langsung melalui platform youtube dan facebook tersebut juga diwarnai doa bersama dari 17 desa dampingan Wahid Foundation dalam Program Desa Damai yang tersbar di 4 Provinsi di Pulau Jawa secara serentak melalui daring.
"Ke depan, Wahid Foundation sebagai organisasi masyarakat sipil berkomitmen akan terus berkontribusi untuk negeri dalam menanamkan nilai-nilai perdamaian dan keadilan bagi masyarakat," ujar Yenny Wahid.
Baca Juga: Ernest Prakasa Kritik Menohok Siaran Stasiun TV yang Undang Saipul Jamil bak Pahlawan
Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden (KSP) yang juga pernah berkiprah di Wahid Foundation, Rumadi Ahmad mengatakan bahwa WF telah jauh melampaui tataran gagasan.
"Wahid Foundation kita tahu tidak hanya bekerja pada tahapan pemikiran dan gagasan saja, akan tetapi sudah pada tahap membantu masyarakat melalui program-program pemberdayaan seperti Peace Village.
"Kami harap berkah yang Gus Dur cita-citakan ini bisa semakin dirasakan oleh masyarakat." Imbuhnya saat memberikan testimoni terhadap hari lahir Gus Dur dan Wahid Foundation yang ke-17.