Indikasi Lonjakan Kasus COVID-19, Kemenkes Imbau Masyarakat Perketat Protokol Kesehatan

- 4 Mei 2021, 15:16 WIB
Foto Juru bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi/laman fakultas kedokteran Universitas Indonesia
Foto Juru bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi/laman fakultas kedokteran Universitas Indonesia /Aini/fk.ui.ac.id

“Ada 14 Provinsi dengan kriteria transmisi komunitas level 4, yang berarti angka rawat inap kasus COVID-19 mencapai lebih dari 30 per 100 ribu penduduk tiap minggunya,” jelas dr. Nadia.

Pantauan Kementerian Kesehatan mencatat terjadi jumlah keterpakaian baik itu ruang isolasi
maupun ruang perawatan insentif pada rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan, TNI/Polri, dan BUMN/Kementerian lainnya.

Dalam seminggu terakhir, terlihat ada kecenderungan peningkatan keterisian tempat tidur di 18 Provinsi seperti misalnya di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, Jambi, Lampung, Kep. Bangka Belitung, Kep. Riau, Sulawesi, pulau Jawa, dan Kalimantan.

Baca Juga: Dikabarkan Tak Lolos Tes Wawasan Kebangasaan, Novel Baswedan Ungkap Adanya Upaya Menyingkirkan

“Tentunya kita melihat beberapa minggu ini muncul beberapa klaster penularan COVID-19 seperti klaster perkantoran, buka bersama, klaster tarawih di Banyumas, klaster mudik di Pati, dan klaster takziah di Semarang. Kemungkinan terjadinya super spreader pada klaster-klaster tersebut,” terang dr. Nadia lebih lanjut.

Super spreader yang dimaksud adalah jumlah terkonfirmasi secara singkat dan cepat ke
sejumlah orang, dikarenakan adanya interaksi dan diikuti oleh lemahnya disiplin protokol
kesehatan.

“Kami mendapatkan informasi, di Banyumas ada 51 orang terkonfirmasi positif COVID-19 setelah pelaksanaan shalat tarawih di dua masjid,” ungkap dr. Nadia.

Baca Juga: Bill dan Melinda Gates Bercerai: Kami Tak Lagi Yakin Bisa Tumbuh Bersama

Selain kasus di dalam negeri, Kemenkes juga melihat terjadinya lonjakan kasus di negara-negara Eropa, diikuti dengan upaya lockdown di negara-negara tersebut. Selain India, negara lain seperti Turki, juga sudah memasuki kondisi lockdown akibat terjadinya peningkatan kasus.

Jepang juga sudah terkonfirmasi kembali mengalami 1000 kasus per hari setelah 3 bulan lamanya menekan angka di bawah 1000. Kemudian juga Singapura terkonfirmasi 16 kasus komunitas baru.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah