PORTAL MAJALENGKA - Jalan Tol Layang Japek (Jakarta-Cikampek) memiliki nama baru menjadi Jalan Tol Layang Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ), yang menuai kontroversi.
Pengamat kebijakan publik asal Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi Hamluddin mengatakan, penamaan tersebut sebagai suatu hal yang sah-sah saja. Termasuk penamaan Jalan Tol Layang Japek menjadi Jalan Tol Layang MBZ.
"Pemberian nama pada fasilitas umum dan fasilitas ibadah, termasuk jalan tol menggunakan nama tokoh, pejabat, maupun pejuang itu sah-sah saja," kata dia dilansir dari Antara.
Baca Juga: Jozeph Paul Zhang Ngaku Jadi Nabi Ke-26, DPR: Kelihatan Banget Ingin Buat Gaduh
Baca Juga: Mertua Dian Sastro, Adiguna Sutowo Pendiri MRA Group Meninggal Dunia di RSPP
Ia mengatakan perubahan nama menjadi Jalan Tol Layang MBZ tentu memiliki latar belakang. Dalam hal ini pemerintah mengapresiasi peran Putera Mahkota Uni Emirat Arab tersebut.
"Dalam kontribusinya dalam pembangunan di Indonesia sekaligus bertujuan untuk mempererat hubungan diplomatik kedua negara," katanya.
Sama halnya dengan nama tokoh Indonesia yang dijadikan nama jalan di luar negeri seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Kartini, Sutan Sjahrir, Pattimura, Munir Said Thalib, dan terakhir Joko Widodo," ungkapnya.
Baca Juga: 1.134 Kejadian Bencana Alam di Indonesia selama 1 Januari-17 April 2021, Jawa Barat Tertinggi