Cegah Covid-19, Angpau Imlek Baiknya Dikirim via Layanan Digital

- 4 Februari 2021, 21:30 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengingatkan Imlek di tengah pandemi Covid-19 diimbau merayakannya dengan cara baru, misalnya kirim angpao secara digital.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengingatkan Imlek di tengah pandemi Covid-19 diimbau merayakannya dengan cara baru, misalnya kirim angpao secara digital. /Pixabay

PORTAL MAJALENGKA - Tradisi pemberian angpau pada perayaan Imlek masa pandemi Covid-19 diminta melalui pengiriman layanan digital. Tujuannya untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tradisi pemberian angpau Imlek itu bisa dilakukan dengan digital.

"Mengirimkannya (isi) amplop merah itu dengan digital, sekarang sudah sangat mudah," katanya di Kantor Presiden Jakarta, Kamis 4 Februari 2021, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Sekjen: Pemerintah Siapkan Rp 9 Triliun untuk Tenaga Kesehatan yang Tangani Pasien Covid-19

Konferensi pers dihadiri Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy terkait pencegahan penyebaran Covid-19 pada Hari Raya Imlek 2021.

Budi mengemukakan bahwa perayaan Imlek bisa dilakukan dengan cara baru. Imlek ini adalah momen penting bagi Indonesia, khususnya umat Konghucu dan Tionghoa. Imlek ini bermakna tahun baru.

"Imlek ini bermakna harapan baru dan juga keberuntungan baru. Karena itu, tanpa mengurangi makna-makna tersebut saya mengimbau agar teman-teman dari umat Konghucu dan Tionghoa bisa melaksanakan Tahun Baru Imlek ini dengan cara yang baru," katanya.

Baca Juga: Melihat Lebih Dekat 'Kampung Mati' di Majalengka yang Viral di Media Sosial

Cara baru yang dia maksud adalah mengadakan perayaan Imlek bersama keluarga di rumah dan memanfaatkan layanan digital untuk berbagi pada hari raya.

"Bagus juga kalau kita melakukannya (memberi angpau) dengan transfer, malah bisa lebih banyak. Kalau masih merasa ingin amplop merahnya dikirim ke anak, cucu, saudara, teman-teman, bisa juga dikirim lewat ojek daring. Sekaligus cara baru ini bisa menyejahterakan teman-teman kita," kata Budi.

Menteri Kesehatan juga mengemukakan usul mengenai pengiriman amplop angpau berisi kertas pesan. "Isinya 'nanti sebentar lagi akan ditransfer sebesar ini', itu menarik juga," katanya.

Baca Juga: Bulog Bakal Impor Kerbau India 80 Ribu Ton untuk Kebutuhan Lebaran Tahun Ini

Pertunjukan yang biasa memeriahkan perayaan Imlek seperti barongsai, menurut dia, bisa disiarkan di media seperti YouTube agar bisa ditonton oleh banyak orang tanpa menimbulkan kerumunan yang bisa meningkatkan risiko penularan virus corona.

"Imlek itu adalah event di mana kita bisa nonton barongsai, kita bisa nonton barongsai tapi ditampilkan di YouTube. Malah Kita juga bisa mengadakan lomba barongsai mana yang paling bagus sekalian di YouTube," kata Budi.

"Saya rasa tetap kita bisa mempertahankan budaya Indonesia khususnya masyarakat Konghucu dan Tionghoa, namun juga tetap kita lakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang ada," ia menambahkan.

Baca Juga: Diduga Akibat Aliran Pendek Listrik, Enam Rumah Hangus Terbakar di Cianjur

Libur nasional Hari Raya Imlek jatuh pada 12 Februari 2021. Karena jatuh pada Jumat, libur perayaan Imlek bakal diikuti libur akhir pekan dua hari dari 13 sampai 14 Februari 2021.***

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah