Jangan Sepi Lagi, Pelabuhan Patimban Subang Harus Belajar ke Bandara Kertajati

- 15 Januari 2021, 15:30 WIB
Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu 18 November 2020.
Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu 18 November 2020. //ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/

PORTAL MAJALENGKA - Pemerintah diminta untuk mempermudah akses menju Pelabuhan Internasional Patimban di Subang, Jawa Barat. Pelabuhan ini diproyeksikan sebagai alternatif Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo meminta pemerintah agar pembangunan jalan akses menuju Pelabuhan Patimban menjadi prioritas pada pelaksanaan anggaran belanja tahun ini.

Menurut dia, bila akses menuju lokasi Pelabuhan Patimban masih terbatas. Maka bisa jadi angkutan petikemas yang diharapkan berpindah memilih pelabuhan yang baru tidak tercapai.

Baca Juga: Dinas Pertanian Cirebon Sebut Kelangkaan Pupuk Akibat Distribusi Terkendala

“Karena diproyeksikan sebagai alternatif dari Pelabuhan Tanjung Priok, sudah semestinya akses dari kawasan industri di Cibitung-Cikarang-Karawang dipermudah," kata Sigit Sosiantomo seperti dilansir dari Antara, Jumat 15 Januari 2021.

Sigit memaparkan, dengan kendaraan penumpang saja, saat ini misalnya dari Kawasan Industri EJIP di Cikarang menuju Pelabuhan Tanjung Priok jarak tempuh perjalanan darat sekitar 50 km dengan waktu tempuh sekitar 70 menit.

Sementara itu, dari lokasi yang sama menuju Pelabuhan Patimban jarak tempuhnya 108 km atau lebih dari dua kali lipat dengan waktu tempuh sekitar 130 menit atau hampir dua kali lipat.

Baca Juga: TNI Turun Tangan Bantu Korban Gempa Sulbar Magnitudo 6,2 Magnitudo

Ia berpendapat bahwa rute jalan menuju Pelabuhan Patimban saat ini jika dari Cikarang yang paling cepat adalah melewati jalan tol Jakarta-Cikampek keluar di Cikampek. Selanjutnya menyusuri jalan nasional legendaris Cikampek-Ciasem-Pamanukan.

Di jalur pantura sepanjang 50 km ini, lanjutnya, kendaraan petikemas terpaksa harus bercampur dengan lalu lintas lokal berupa sepeda motor, becak dan lainnya.

Dari jalan nasional pantura tersebut untuk sampai ke Pelabuhan Patimban melalui jalan akses sekitar 8 km lagi.

Baca Juga: Sulbar Diguncang 47 Kali Gempa, 2 yang Terbesar Renggut Jiwa dan Rusak Bangunan

Sigit khawatir pengalaman buruk pada Bandara Kertajati yang sepi, akan terulang lagi jika jalan akses masih terbatas. Akses jalan menuju Bandara Kertajati masih terbatas.

Apalagi, lanjutnya, jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) hingga saat ini belum juga kelar. Sehingga dinilai wajar jika warga dari Bandung dan sekitarnya enggan memilih Bandara Kertajati.

“Bandara Kertajati kan sudah beroperasi sejak Mei 2018. Setelah selesai pembangunannya, konon akan memiliki kapasitas total hingga 29 juta penumpang setiap tahun. Namun berdasarkan data AP II, jumlah penumpang di Bandara Kertajati sepanjang tahun 2019 baru 519.287 penumpang. Penyebab sepi salah satunya akses menuju lokasi yang masih terbatas," ucapnya.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Meninggal, Begini Niat dan Cara Sholat Ghoib dengan Arab, Latin serta Terjemahannya

Pelabuhan Internasional Patimban mulai dibangun pada  2019 dan diprediksi selesai pada 2027, dengan total investasi sekitar Rp50 triliun.

Pelabuhan Patimban diproyeksikan sebagai alternatif dari Pelabuhan Tanjung Priok yang kapasitas angkutnya sudah begitu padat.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku optimistis bahwa Pelabuhan Patimban apabila disenergikan dengan baik dengan Pelabuhan Tanjung Priok akan mampu mengalahkan Pelabuhan Shanghai dan Singapura.

Baca Juga: Kantor Gubernur Sulbar dan Rumah Sakit Rata dengan Tanah akibat Gempa Susulan Majene Magnitudo 6,2

“Saya yakin bahwa apabila itu terjadi dan kita menyinergikannya dengan Pelabuhan Tanjung Priok, maka kita mengalahkan mungkin menyamai Shanghai dan Singapura sebagai satu niat bangsa sebagai pelabuhan yang membanggakan tapi memberikan nilai fungsi ekonomi yang baik. Dengan kata lain Pelabuhan Patimban sebagai ‘World Connecting Port’,” kata Menhub dalam Public Expose Pelabuhan Patimban: Wajah Modern Pelabuhan di Indonesia secara virtual di Jakarta, Kamis (7/1).

Menhub mengutarakan harapannya agar dengan adanya Pelabuhan Patimban dapat menstimulasi tumbuhnya arus barang dan jasa atau logistik dari dan ke aglomerasi Pelabuhan Cirebon, Kawasan Industri Karawang, Sumedang, Majalengka, hingga jalan tol yang mempertemukan Jakarta.***

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x