Pelabuhan Patimban Subang Optimistis Mampu Gerakkan Ekonomi Setempat

- 25 Desember 2020, 13:00 WIB
Pelabuhan Patimban Subang
Pelabuhan Patimban Subang /Dok Antara

PORTAL MAJALENGKA - Plt Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Maritim dan Investasi Ayodhia GL Kalake optimistis Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, akan mampu menggerakkan ekonomi wilayah setempat.

"Pelabuhan terbesar kedua setelah Tanjung Priok, Jakarta ini siap menghubungkan berbagai wilayah produktif di Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, dan sekitarnya," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Pelabuhan Patimban merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang akan dilengkapi dengan akses jalan tol.

Baca Juga: DPRD Kabupaten Bekasi Setujui Revitalisasi Pasar Cibitung Rp190 miliar

Pembangunan pelabuhan itu juga diharapkan mampu mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok yang selama ini cukup padat dan sibuk.

Pembangunan pelabuhan juga diharapkan dapat sebagai stimulator pengembangan wilayah di daerah Subang dan pelabuhan ini juga dapat memangkas waktu tempuh distribusi dari kawasan industri ke pelabuhan.

"Presiden Jokowi meminta Pelabuhan Patimban juga mendukung ekspor produk selain otomotif misalnya UMKM, sektor pertanian, industri kreatif, serta produk lainnya, sehingga mampu bersaing di pasar global," imbuhnya.

Baca Juga: Jalani Rapid Test Antigen, Satu dari 100 Wisatawan di Kawasan Puncak Reaktif

Presiden Joko Widodo telah melakukan peluncuran awal (soft launching) operasional Pelabuhan Patimban secara daring dari Istana Kepresidenan Bogor pada Minggu (20/12/2020).

Peluncuran itu ditandai dengan ekspor perdana 140 unit mobil antara lain Toyota, Daihatsu, dan Suzuki.

Ekspor dilakukan menggunakan Kapal MV Suzuka Express milik PT Toyofuji Shipping Co.,Ltd dengan tujuan Brunei Darussalam.

Baca Juga: Kunjungi Perayaan Misa Natal, Menteri Agama : Saya Menteri untuk Semua Agama

Proyek pembangunan Pelabuhan Patimban yang dimulai Juli 2018 akan selesai pada 2027 melalui empat fase.

Pembangunan fase I meliputi pembangunan terminal, break water, jembatan penghubung, terminal kendaraan, dan jalan akses (paket pekerjaan oleh Kementerian PUPR).

Kapasitas fase I adalah 3,75 juta TEUs (twenty foot equivalent unit) peti kemas dan kapasitas terminal mobil sebesar 218 ribu mobil CBU.

Baca Juga: Tanah Longsor Tutup Akses Garut-Bandung, Masyarakat Diimbau Mengungsi

Pada tahap II, yakni 2021-2024 akan dibangun seluas 66 hektare dan tambahan untuk terminal mobil dengan kapasitas 600 ribu kendaraan bermotor (CBU).

Selanjutnya, pada 2024-2025 akan dilakukan pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas kumulatif kargo sebanyak 5,5 juta TEUs.

Baca Juga: Selama 2020: 45 Polisi Bandel Dipecat, 416 Polisi Baik Dapat Penghargaan

"Pada tahap akhir di tahun 2026-2027 akan dilakukan pembangunan berupa terminal peti kemas dengan kumulasi kapasitas sebanyak 7,5 TEUs dan 600 ribu CBU," urai Ayodhia.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x